PGE Siapkan US$150 juta untuk Eksplorasi 3 Sumur Panas Bumi

CNN Indonesia
Rabu, 31 Agu 2016 10:17 WIB
Pertamina Geothermal Energy akan melakukan survei di WK Seulawah Agam, Gunung Lawu, dan Bukit Daun tahun depan.
Pertamina Geothermal Energy akan melakukan survei di WK Seulawah Agam, Gunung Lawu, dan Bukit Daun tahun depan. (REUTERS/Beawiharta).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berencana melakukan eksplorasi tiga sumur yang terdapat di Wilayah Kerja (WK) baru milik perusahaan. Untuk itu, anak usaha PT Pertamina (Persero) mengaku tengah menyiapkan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$90 juta hingga US$150 juta.

Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin menjelaskan, tiga eksplorasi itu terdiri dari dua aktivitas survei dan satu pengeboran. Pelaksanaan survei akan dilakukan di Gunung Lawu dan Seulawah Agam, sementara pengeboran akan dilakukan di Bukit Daun, Bengkulu.

Sebagai informasi, WK Seulawah Agam dan Gunung Lawu masing-masing memiliki potensi panas bumi mencapai 165 Megawatt (MW) dan 195 MW. Sementara itu, proyek Bukit Daun direncanakan memiliki kapasitas sebesar 110 MW.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini yang akan kami siapkan, dan kami akan spend rata-rata US$30 hingga US$50 juta per eksplorasinya," ujar Irfan, kemarin.

Kendati demikian, ia tak merinci beberapa proyek yang sudah memasuki fase Commision on Date (CoD) pada tahun depan, meski kapasitas terpasang perusahaan akan bertambah 75 MW di tahun 2017. Ia hanya menyebut proyek Ulu Belu unit 4 yang sekiranya bisa beroperasi pada tahun depan.

Ini akan melengkapi tiga proyek perusahaan yang telah memasuki fase CoD di tahun 2016, seperti Ulu Belu unit 3 sebesar 55 MW pada bulan Juli lalu, Lahendong unit 5 sebesar 20 MW pada September mendatang, dan di Karaha sebesar 33 MW pada akhir tahun mendatang.

"Di Lahendong sendiri ada dua unit, di mana satu unit beroperasi di bulan September dan satu unit lagi mudah-mudahan selesai di bulan Desember. Harapannya, akhir tahun ini di Karaha bisa selesai 33 MW," terang Irfan.

Di samping itu, perusahaan juga tengah mengikuti proses pembukaan data room demi mengambilalih WK Darajat dan WK Salak, yang rencananya akan dilepas PT Chevron Geothermal Indonesia. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian terkait hasil tahap awal lelang tersebut.

"Banyak sekali yang berminat, bukan hanya Pertamina. Jadi tidak tahu kapan proses data room ini selesai," tambahnya.

Sebagai informasi, kapasitas terpasang PGE mencapai 437 MW hingga akhir 2015. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan kapasitas terpasang sebesar 607 MW, atau bertambah 172 MW dibandingkan tahun sebelumnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER