PLN Tunjuk Indonesia Power Garap PLTU Jawa 5

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Kamis, 01 Sep 2016 21:41 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jawa 5 merupakan proyek berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW) yang akan didirikan di Provinsi Banten.
Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jawa 5 merupakan proyek berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW) yang akan didirikan di Provinsi Banten. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT PLN (Persero) akhirnya memilih untuk menugaskan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 5 kepada anak usahanya, PT Indonesia Power. Keputusan ini dipilih setelah mempertimbangkan kemampuan anak usaha lainnya, PT Pembangkit Jawa Bali (PJB).

Direktur Utama PLN, Sofyan Basyir menjelaskan, penetapan Independent Power Producer (IPP) PLTU Jawa 5 sudah resmi menjadi penunjukkan langsung, dan tidak ada potensi untuk diubah lagi menjadi sistem tender. Nantinya, anak usaha bebas memilih mitra untuk melakukan pembangunan.

"Sudah pasti clear, jadinya Indonesia Power. Kalau itu udah diserahkan ke Indonesia Power, dia bebas memilih mitra karena ini penunjukkan langsung," ujar Sofyan ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (1/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia meneruskan, Indonesia Power nantinya akan menggunakan jasa kontraktor konstruksi (Engineering, Procurement, and Construction/EPC) yang berasal dari Jepang. Namun menurutnya, itu bisa memundurkan tanggal Commercial Operating Date (COD) dari jadwal semua, yaitu tahun 2019.

"Mungkin tidak bisa dikejar pembangunannya empat tahun. Karena ini kan menggunakan kontraktor EPC Jepang, bukan Cina. Kalau Jepang memang lama," terangnya.

Kendati demikian, ia tak menyinggung sumber pendanaan bagi proyek yang menelan dana US$3 miliar hingga US$5 miliar ini. Sofyan hanya mengatakan, masalah pendanaan menjadi urusan internal Indonesia Power.

"Mereka kan mitra EPC, dan EPC juga bisa kasih kredit ekspor. Jadi harusnya itu menjadi urusan Indonesia Power," ujar Sofyan.

Sebagai informasi, tender PLTU Jawa 5 dibatalkan PLN pada bulan Mei lalu karena dua calon peserta tender akhir, termasuk konsorsium Wika, dianggap kurang meyakinkan untuk jadi pemenang lelang. Sehingga, perusahaan setrum pelat merah itu membatalkan lelang dan memutuskan untuk mengambilalih proyek tersebut.

Tadinya, proses lelang diikuti oleh konsorsium China Oceanwide, Shanghai Electric, dan PT Pembangkitan Jawa Bali serta konsorsium PT Sumber Segara Prima Daya (SSPD), CNEC, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)

Namun, WIKA sendiri masih yakin tender Jawa 5 akan dibuka kembali. Direktur Operasi II Wika, Bambang Pramujo mengatakan, keyakinan itu berasal dari informasi yang dihimpun perusahaan.

"Informasi yang kami dapat memang tender Jawa 5 mau dibuka kembali. Kami juga berpikir itu akan di-launching lagi, karena ada perubahan di kabinet pasti ada perubahan juga terkait hal ini. Kami memang berencana masuk ke sana karena kami ingin investasi di pembangkit besar, biasanya kan kami yang kecil-kecil," jelas Bambang awal bulan lalu.

PLTU Jawa 5 sendiri merupakan proyek berkapasitas 2x1.000 Megawatt (MW) yang akan didirikan di Provinsi Banten. PLTU ini digadang sebagai PLTU terbesar di dalam megaproyek 35 ribu MW, dan diharapkan bisa COD di tahun 2019, sesuai jadwal Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2016 hingga 2025. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER