Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Syariah Mandiri (BSM) mencatat penyaluran pembiayaan perumahan sebesar Rp9,36 triliun sampai Juli 2016. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp8,22 triliun, pertumbuhannya mencapai 13,86 persen.
Pertumbuhan Pembiayaan Griya anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk tersebut bakal lebih kencang lagi jika perseroan getol menyalurkan pembiayaan perumahan dengan memanfaatkan relaksasi Bank Indonesia terkait kenaikan
Finance to Value (FTV).
BSM merupakan salah satu bank syariah yang bisa menikmati pelonggaran LTV/FTV lantaran rasio pembiayaan bermasalah (
nonperforming finance/NPF) net perseroan terkendali di bawah level 5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap, kebijakan ini dapat menggenjot pertumbuhan Pembiayaan Griya BSM. Relaksasi LTV dapat memudahkan pencapaian target pertumbuhan Pembiayaan Griya BSM sampai dengan akhir tahun ini yang dipatok sebesar 16,13 persen," ujar Sekretaris Perusahaan BSM Dharmawan P Hadad, Jumat (2/9).
Pasalnya, lanjut Dharmawan, pembayaran uang muka nasabah menjadi lebih ringan. Di BSM sendiri, nasabah hanya perlu menyetorkan uang muka sebesar 10-15 persen, dan BSM yang menyediakan pembiayaan properti sebesar 85-90 persen.
Namun, perlu diingat, uang muka 10 persen tersebut hanya berlaku untuk rumah tapak (
landed house) dengan maksimal tipe 70. Itu pun, akad yang bisa digunakan hanya akad murabahah atau jual beli antara bank dan nasabah.
(bir/gen)