Jakarta, CNN Indonesia -- Bank raksasa asal Amerika Serikat (AS) Wells Fargo akan membayar denda US$185 juta, atau setara Rp2,43 Triliun, setelah regulator keuangan AS menyatakan bank tersebut bersalah membuka dua juta rekening fiktif tanpa sepengetahuan nasabah.
Wells Fargo sendiri telah memecat 5300 karyawannya yang terlibat aksi ilegal tersebut.
Biro Perlindungan Finansial Konsumen (CFPB) AS mengatakan karyawan Wells Fargo membuat rekening dan kartu kredit fiktif secara diam-diam lalu mengisinya dengan uang nasabah sejak 2011 lalu. Aksi itu bertujuan agar karyawan Wells Fargo meningkatkan angka penjualan dan pendapatan berbasis komisi (
fee based income).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karyawan Wells Fargo diam-diam membuka rekening tidak sah untuk mencapai target penjualan dan menerima bonus," Richard Cordray, direktur CPFB AS, dikutip dari CNNMoney, Senin (12/9).
Wells Fargo akan membayar denda US$100 juta pada CPFB -- denda terbesar yang dijatuhkan CPFB sejak biro itu didirikan ketika terjadi krisis keuangan pada 2008 silam.
Wells Fargo juga akan membayar US$5 juta sebagai ganti rugi pada nasabah, serta US$50 juta pada kota Los Angeles yang tahun lalu mengajukan tuntuan hukum pada bank tersebut. Wells Fargo juga akan membayar denda US$35 juta pada Departemen Keuangan AS.
Setelah dikonfirmasi, Wells Fargo mengaku telah memecat 5.300 karyawan yang terlibat dalam aksi ilegal tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Otoritas menyebut, para karyawan diketahui pernah memalsukan, menggandakan nomor PIN dan menggunakan alamat surat elektronik fiktif untuk membuka rekening baru dan mendaftarkannya ke layanan bank dalam jaringan.
Modusnya adalah dengan memindahkan dana dari nasabah yang sudah terdaftar ke rekening palsu tersebut tanpa sepengetahuan nasabah. CFPB menyebut praktik ini sudah menjamur.
Nasabah yang kurang beruntung tersebut pada akhirnya harus menanggung denda atas kekurangan dana atau biaya
overdraft (defisit), karena uang di rekeningnya tak cukup sejak dipindahkan oleh karyawan Wells Fargo.
Selain itu, karyawan Wells Fargo juga mengirimkan permohonan untuk membuka 565.443 rekening kartu kredit tanpa sepengetahuan konsumen.
Akibatnya sekitar 14.000 rekening harus membayar biaya sekitar US$400 ribu termasuk biaya tahunan, bunga, dan biaya
overdraft. CPFB menyebut bahwa Wells Fargo akan membayar restitusi semua korban.
"Kami menyesal dan bertanggung jawab atas semua kejadian, ketika nasabah menerima produk yang tidak mereka minta," ujar Wells Fargo dalam pernyataannya.
Wells Fargo merupakan bank yang masuk jajaran lima besar bank terbaik di negeri Paman Sam.
Bank yang berkedudukan di San Fransisco itu mempunyai valuasi pasar tertinggi di antara bank di AS yaitu senilai US$250 miliar. Berkshire Hathaway, perusahaan investasi yang didirikan orang terkaya Warren Buffet adalah pemegang saham terbesar bank ini.
(vws)