Penyerapan Tenaga Kerja Amerika Meleset dari Target

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 06 Jun 2016 01:33 WIB
Pasar menanti pidato Gubernur The Fed Janet Yellen pekan ini, menyusul rilis data penyerapan tenaga kerja Mei 2016 yang lebih rendah dari perkiraan.
Pasar menanti pidato Gubernur The Fed Janet Yellen pekan ini, menyusul rilis data penyerapan tenaga kerja Mei 2016 yang lebih rendah dari perkiraan. (REUTERS/Jonathan Earns).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaku pasar bakal menantikan pidato Gubernur The Federal Reserve (Fed) Janet Louise Yellen pada pekan ini menyusul rilis data penyerapan tenaga kerja sepanjang Mei 2016 yang lebih rendah dari perkiraan.

Data tenaga kerja merupakan salah satu komponen yang dihitung The Fed ketika memutuskan suku bunga acuan negara Paman Sam.

Data ketenaga kerjaan yang dirilis pemerintah Amerika Serikat pada Jumat (3/6) lalu menunjukkan, perusahaan-perusahaan di negara tersebut hanya bisa menyerap 38 ribu pekerja sepanjang bulan lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Angka tersebut jauh dibawah ekspektasi analis yang sebelumnya memperkirakan sebanyak 164 ribu tenaga kerja bisa diserap.

Yellen dijadwalkan akan memberi pidato di Philadelphia pada Senin (6/6) esok, sebelum Dewan Gubernur bank sentral Amerika menggelar pertemuan pada 14-15 Juni untuk membahas rencana kebijakan fiskal yang akan diambil negara tersebut.

“Kami menunggu untuk mendengarkan analisis Yellen terhadap kondisi ketenagakerjaan Amerika tersebut,” ujar analis BNP Paribas, dikutip dari Reuters, Minggu (5/6).

Para pelaku pasar menurutnya akan mencermati apakah pidato Yellen, konsisten dengan yang dikatakannya pada bulan lalu bahwa The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga acuannya pada bulan ini. Terutama setelah munculnya data ketenagakerjaan yang tidak sesuai harapan.

The Fed terakhir kali mengubah suku bunga acuannya (Fed Fund Rate/FFR) menjadi 0,25 - 0,5 persen pada Desember 2015. Setelah suku bunga acuannya tidak berubah dari level 0 - 0,25 persen selama 7 tahun. Sejak menaikkan FFR pada akhir tahun lalu, The Fed selalu menunda untuk menaikkan kembali suku bunga acuannya, setelah melihat pelemahan ekonomi yang tak kunjung membaik tahun ini. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER