Saham XL Axiata Rontok Diterpa Isu Lepas Saham Induk Usaha

CNN Indonesia
Kamis, 15 Sep 2016 13:14 WIB
Axiata Group Bhd tengah mencari dana segar US$700 juta guna memangkas jumlah utangnya yang terus naik sejak 2014 menjadi US$5,2 miliar per Juni 2016.
Axiata Group Bhd tengah mencari dana segar US$700 juta guna memangkas jumlah utangnya yang terus naik sejak 2014 menjadi US$5,2 miliar per Juni 2016. (CNN Indonesia/Susetyo Dwi Prihadi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Saham PT XL Axiata Tbk (XL) turun drastis, pasca beredarnya kabar induk usahanya asal Malaysia yaitu Axiata Group Bhd akan melepas sebagian sahamnya di perusahaan tersebut.

Dikutip dari Bloomberg per 14 September 2016 kemarin, saham XL Axiata turun 3,4 persen ke level Rp2.560 per saham. Sekaligus menjadi penurunan saham terendah yang dialami perusahaan sejak Oktober 2015.

Namun, pada hari ini saham operator telekomunikasi tersebut pulih ke level Rp2.640 per saham dengan 12,22 juta saham diperdagangkan sampai penutupan siang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bloomberg melaporkan, Axiata Group Bhd tengah mencari dana segar US$700 juta guna memangkas jumlah utangnya yang terus naik sejak 2014 menjadi US$5,2 miliar per Juni 2016.

Tidak hanya melepas 11 persen saham pada unit bisnisnya di Indonesia, aksi Axiata Group Bhd menjual saham anak usaha juga akan dilakukan di Sri Lanka dan Kamboja.

Sampai saat ini, Axiata Group Bhd memiliki 66,4 persen saham di XL Axiata, 83,3 persen saham di Dialog Axiata Sri Lanka, dan 95,3 persen di Smart Axiata Kamboja.

Analis Korindo Sekuritas Reza Priyambada mengaku sudah mendegar isu tentang akan dilepasnya sebagian saham XL Axiata oleh induk usahanya.

“Isu ini sudah beredar lama di bursa saham. Nah, sekarang pertanyaannya saham XL ini sekarang turun karena isu itu atau ada skenario membuat turun, itu saya belum tahu,” kata Reza, Kamis (15/9).

Menurut analisanya, jika murni saham turun dikaitkan dengan rencana divestasi, artinya investor tak senang dengan aksi korporasi itu.

“Itu artinya investor merespons negatif karena perolehan pendapatannya dari XL berkurang. Tetapi kalau saya lihat ini karena belum jelas semua, jadi wait and see,” katanya.

Ditambahkannya, kemungkinan Grup Djarum masuk ke XL Axiata terbuka besar karena sudah bermain di perbankan dan infrastruktur telekomunikasi.

“Masuk ke XL makin lengkap kan portfolionya di telekomunikasi. Bisa jadi itu alasan mereka (Grup Djarum) masuk. Tetapi ini kan semua masih isu, lihat saja kebenarannya,” pungkasnya.

Tren Turun

Saham XL Axiata memang menunjukkan tren penurunan sejak 9 September 2016. Pada perdagangan Kamis (15/9), saham XL Axiata sempat dibuka di level Rp 2.560 dan masih bertahan di level Rp 2.600-an per saham sampai siang ini. Jika dihitung, saham XL sudah turun 26 persen sepanjang tahun ini.

Pada Juni lalu, XL Axiata sukses menggelar penawaran umum terbatas II (rights issue) senilai US$500 juta yang didukung penuh oleh pemegang saham.

Rights issue tersebut mengalami kelebihan pemesanan (oversubscription) saham tambahan yang diajukan sebelum penjatahan terakhir.

XL Axiata juga telah melego sekitar 2.500 menaranya ke anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan mahar Rp3,56 triliun. Perusahaan ini terafiliasi dengan Grup Djarum.

Semua aksi korporasi dilakukan manajemen XL demi menyehatkan kembali struktur pemodalan pasca mengakuisisi Axis.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER