Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution membantah pernyataan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo yang menyebut pemerintah telah memastikan pemangkasan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Darmin mengatakan, pembahasan mengenai pemangkasan subsidi bunga KUR masih berlanjut dan belum ditentukan. "Tidak ada keputusan mengenai itu. Kami masih akan rapat Oktober mendatang untuk anggaran subsidi bunga KUR tahun depan," ujarnya singkat, Jumat (16/9).
Sebelumnya, Mardiasmo memastikan pemerintah akan menggunting subsidi bunga KUR hingga 9,5 persen atau sebesar Rp1 triliun dari semula sebesar Rp10,5 triliun menjadi Rp9,5 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mardiasmo, pemangkasan dilakukan karena realisasi penyaluran subsidi bunga KUR tahun ini belum optimal. Realisasinya sampai hari ini, Jumat (16/9), baru sekitar Rp1,5 triliun dari target total Rp10,5 triliun.
"Kami kejar sekitar Rp2 triliun-Rp3 triliun. Jadi, outlook-nya sekitar separuhnya Rp5 triliun untuk tahun ini," imbuh dia.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo angkat suara. Ia menilai, pemerintah perlu konsisten mengalokasikan anggaran subsidi bunga KUR tiap tahun. Konsistensi ini sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada bank dan lembaga keuangan non bank selaku penyalur KUR, sekaligus merealisasikan cita-cita pemerintah yang menginginkan bunga KUR rendah.
Lebih lanjut ia menuturkan, kalau pemerintah masih menginginkan bunga KUR tetap rendah, yakni sebesar 9 persen saat ini, maka pemerintah harus secara teratur, disiplin menyiapkan subsidi bunga. "Karena, kalau tidak, bunga KUR akan kembali naik menjadi 12-15 persen," tegas dia.
Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Braman Setyo menegaskan, hingga kini, formulasi subsidi bunga KUR belum berubah, yakni tetap 9 pesen. "Memang anggarannya akan dikurangi, tapi kalau peraturannya bunganya sampai dengan saat ini tetap," katanya kepada CNNIndonesia.com
Menurut Bram, pemerintah terus mendorong bank penyalur KUR untuk mematok bunga kredit single digit. Menurunkan bunga KUR merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap pelaku UKM. Apalagi, UKM merupakan tulang punggung kegiatan ekonomi di Indonesia.
(bir)