Rogoh Kocek Rp650 M, Waskita Beton Bangun Dua Pabrik Anyar

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 20 Sep 2016 17:00 WIB
Penambahan dua pabrik ini membuat kapasitas produksi sampai akhir tahun tumbuh 47,2 persen atau mencapai 2,65 juta ton dibanding tahun lalu.
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memastikan akan membangun dua pabrik baru sampai akhir tahun 2016. Saat ini, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk tersebut memiliki delapan pabrik dan menargetkan memiliki hingga 13 pabrik pada tahun 2018 mendatang. (CNN Indonesia/Djonet Sugiarto).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) memastikan akan membangun dua pabrik baru sampai akhir tahun 2016. Saat ini, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk tersebut memiliki delapan pabrik dan menargetkan memiliki hingga 13 pabrik pada tahun 2018 mendatang.

Direktur Utama Waskita Beton Jason Subana merinci, kedua pabrik anyar perseroan tersebut akan didirikan di Klaten, Jawa Tengah, dan Palembang, Sumatera Selatan. Dengan kapasitas masing-masing 100 ribu ton per tahun dan 250 ribu ton per tahun.

"Penambahan dua pabrik ini membuat kapasitas produksi sampai akhir tahun tumbuh 47,2 persen atau mencapai 2,65 juta ton jika dibandingkan dengan tahun lalu," ujarnya, Selasa (20/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, pabrik Waskita Beton di Klaten memiliki nilai investasi sebesar Rp150 miliar, sedangkan investasi pabrik di Palembang mencapai Rp500 miliar di atas tanah seluas 20 hektare.

"Untuk Klaten masih pengurusan izin, mungkin awal Oktober ini selesai masalah lahan. Bahkan bisa lebih cepat karena kapasitasnya kecil," terang Jason.

Sementara itu, untuk tiga pabrik lainnya, Waskita Beton menargetkan pembangunan tiga pabrik di luar Pulau Jawa pada tahun 2017. Waskita Beton berencana menyasar Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi.

"Sulawesi ini masih kami kaji, antara Palu atau Ujung Pandang. Kalau di Palu dekat bahan baku material, sedangkan Ujung Pandang dekat pasar penjualan," katanya.

Adapun pemilihan tiga lokasi ini ditentukan untuk mengefisienkan biaya distribusi sekaligus memenuhi kebutuhan pasar di luar Pulau Jawa. Pasalnya, biaya distribusi dari Jakarta kerap memakan biaya besar. Selain itu, distribusi dilakukan lewat jalur darat yang juga memakan waktu lama, sehingga harga tidak kompetitif.

Waskita Beton memprediksi pembangunan pabrik dapat meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 1,2 juta ton per tahun menjadi 3,5 juta ton per tahun pada 2018 mendatang. Kemudian, persebaran pabrik akan terbagi 60 persen di Pulau Jawa, dan 40 persen di luar Pulau Jawa.

Sementara, untuk distribusi, sebanyak 85 persen hasil produksi diperkirakan akan mencukupi kebutuhan sang induk usaha, sedangkan 15 persen lainnya di jual ke perusahaan swasta.

Jason menambahkan, saat ini, persebaran distribusi masih didominasi untuk pemenuhan kebutuhan pasar di Pulau Jawa sebanyak 70 persen, Sisanya tersebar di Pulau Sumatera sebanyak 25 persen, dan sekitar 5 persen di Pulau Sulawesi.

"Masih konsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatera. Hasilnya masih untuk kebutuhan dalam negeri. Kami belum berencana ekspor tapi masih kami kaji," tutup Jason. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER