Reverse Repo Dipangkas, Bank Mandiri Yakin Kredit Tumbuh 12%

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 09:15 WIB
Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 595,5 triliun selama tahun 2015, meningkat 12,3 persen dari 2014.
Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 595,5 triliun selama tahun 2015, meningkat 12,3 persen dari 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Belitung, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk optimistis kebijakan penurunan bunga acuan Bank Indonesia (BI) melalui 7 Days Reverse Repo (7DRR) Rate akan mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan dan berimbas ke peningkatan penyaluran kredit.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas memastikan, penurunan suku bunga akan membuat permintaan dan ketersediaan kredit meningkat karena didukung dengan inflasi dan dana pihak ketiga (DPK).

"Penurunan ini memberikan sinyal, di saat bersamaan inflasi turun dan DPK membanjiri perbankan. Jadi, pasokan dan dana akan lebih banyak," ungkap Rohan di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Kamis (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rohan menambahkan, jika bunga kredit turun, maka penyaluran kredit Mandiri tentu bisa melebihi target sekiar 11 persen secara tahunan (Year-on-Year/Y0Y).

"Bisa melebihi target semula sebesar 11 persen, diperkirakan pertumbuhan kredit menjadi 11,5 persen sampai 12 persen," jelas Rohan.

Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sebesar Rp 595,5 triliun selama tahun 2015. Capaian ini meningkat 12,3 persen dibandingkan Rp 530 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Adapun saat ini, Bank Mandiri mencatat bunga kredit yang diberikan sebesar 8 persen untuk debitur yang menyimpan manajemen kas hingga mengelola gaji pegawai di Mandiri dan 11 persen untuk debitur yang hanya meminjam kredit.

Namun untuk DPK, Rohan mengakui, Mandiri tak terlalu bergantung pada deposito DPK. Pasalnya, deposito DPK Mandiri hanya sebesar 38 persen sedangkan sisanya, 62 persen berasal dari tabungan dan giro.

Selain itu, Bank Mandiri juga meyakini penurunan suku bunga dapat mendorong penurunan suku bunga deposito. Meski, saat ini, menurut Rohan, bunga deposito telah turun cukup signifikan usai penurunan bunga acuan sebesar 100 bps dengan tenor 12 bulan berdasarkan BI Rate di awal tahun lalu.

"Pelonggaran ini [penurunan bunga acuan] memperbaiki pasokan di pasar uang. Ini membuat gairah yang bagus untuk bunga deposito dan kredit," tambahnya.

Sebelumnya, BI menurunkan bunga acuan melalui 7DRR Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5 persen. Kemudian, fasilitas penyediaan likuiditas bank dari BI juga diturunkan 25 bps menjadi 5,75 persen dan fasilitas deposito turun menjadi 4,25 persen. Penurunan ini akan berlaku mulai hari ini, Jumat (23/9). (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER