Holding Bank BUMN Cegah Kebocoran Dana ke Luar Negeri

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2016 10:40 WIB
Contohnya, para pengguna kartu debit berlogo Visa telah memberikan penerimaan bagi Visa dalam setiap transaksi yang dilakukan.
Contohnya, para pengguna kartu debit berlogo Visa telah memberikan penerimaan bagi Visa dalam setiap transaksi yang dilakukan. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Belitung, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menekankan, pembentukan induk atau holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perbankan harus segera diselesaikan pemerintah guna mencegah semakin banyaknya dana dari Indonesia yang masuk ke kantong bank asing.

Pasalnya, menurut Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, secara tidak langsung, para pengguna kartu debit berlogo Visa telah memberikan penerimaan bagi bank asing penerbit Visa dalam setiap transaksi yang dilakukan sebagai bentuk dana pelayanan keuangan.

"Contohnya saat belanja di Matahari dengan debit Visa, uang pembayarannya tak langsung masuk ke Matahari tapi ke Amerika Serikat dulu karena Visa punya mereka," jelas Rohan di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung, Kamis (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah masuk ke Amerika Serikat, barulah uang untuk pembayaran transaksi terpotong dari saldo di Bank Mandiri. Namun, secara jelas ini merupakan kebocoran dana dari Indonesia yang dinikmati bank asing.

Oleh karena itu, menurut Rohan, holding perbankan sangat dibutuhkan untuk meneruskan gagasan Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dalam membentuk mekanisme Visa, namun asli buatan Indonesia.

"Himbara berencana buat yang seperti Visa. Jadi, nanti saat belanja di Matahari, dana dari Bank Mandiri tidak lagi ke Amerika. Ini bisa menghemat besar," ungkap Rohan.

Rohan memastikan, holding perbankan berpotensi menyaingi Bank DBS asal Singapura yang saat ini dikenal sebagai bank nomor satu di Asia.

"Kalau Bank Mandiri bergabung dengan BNI, BRI, dan lainnya maka besarnya hampir mirip dengan DBS, bank terbesar di Asia," ujar Rohan.

Tak hanya mencegah kebocoran dana, pembiayaan sektor industri dipastikan akan lebih efisien dengan terbentuknya holding perbankan. Pasalnya, dana pemasaran dan pembelian bahan baku yang didapat melalui pinjaman bank menjadi lebih rendah.

"Misalnya beli pupuk, kalau beli sekaligus bisa dapat diskon besar. Jadi, sangat efisien. Daya saing juga akan bertambah," imbuhnya. (gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER