Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menetapkan tingkat kupon Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI013 sebesar 6,6 persen per tahun. Melalui penerbitan surat utang ritel ini pemerintah menargetkan bisa mengantongi utang sebesar Rp20 triliun.
Tingkat kupon ini lebih rendah dari seri pendahulunya, ORI012, yang tingkat bunganya 9 persen per tahun dan seri obligasi ritel yang diterbitkan sebelumnya, Sukuk Tabungan ST001, yang dipatok 6,9 persen per tahun.
Tingkat kupon ORI013 sesuai dengan harapan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Robert Pakpahan yang menginginkan levelnya di bawah 6,9 persen per tahun. Hal itu seiring dengan adanya tren menurun imbal hasil (
yield) obligasi di pasar sekunder.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya harapkan akan di bawah 6,9 persen,” kata Robert pekan lalu.
Menurut Robert, tren menurun dari
yield obligasi di pasar sekunder dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya, kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan BI 7 Days Reverse Repo Rate September sebesar 25 basis poin menjadi 5, kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) yang kembali menunda menaikkan suku bunga acuannya, serta level inflasi yang terjaga.
Dikutip dari keterangan resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Rabu (28/9), masa penawaran ORI013 akan dimulai pada 29 September 2016 hingga 20 Oktober 2016 dan diterbitkan pada 26 Oktober mendatang. Dengan tenor 3 tahun, ORI013 akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2019.
Kemenkeu menetapkan minimum pemesanan obligasi negara ini sebesar Rp5 juta, maksimum sebesar Rp3 miliar, dengan pemesanan kelipatan Rp5 juta. Pembelian ORI bisa dilakukan di 18 Bank dan 6 Perusahaan Efek yang ditunjuk oleh Pemerintah.
Obligasi ini bisa diperdagangkan di pasar sekunder (
tradable) dan menawarkan kupon tetap (
fixed rate) yang akan dibayarkan setiap bulan.
ORI013 memiliki durasi kepemilikan minimal (
minimum holding period) oleh investor selama 2 (dua) masa pembayaran kupon dan dapat dipindahbukukan mulai 15 Desember 2016
Sama seperti penerbitan seri ORI sebelumnya, pemerintah kembali mengusung tema lingkungan hidup. Untuk penerbitan ORI013, pemerintah mengangkat tema “Investasi Aman, Pesisir Nyaman”.
Artinya, dengan berinvestasi melalui ORI013, setiap Warga Negara Indonesia (WNI) dapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional dan berkontribusi dalam rehabilitasi hutan mangrove di pesisir pantai Indonesia.
Sebagai informasi, dalam satu dekade, Kemenkeu mencatat ORI telah menyerap dana sebesar Rp144,125 triliun. Adapun total investor ORI telah mencapai 214.852 investor. Nominal penerbitan ORI tertinggi mencapai Rp27,439 triliun, yaitu seri ORI012, terendah sebesar Rp2,714 triliun dari penerbitan seri ORI005.