Kredit Citibank Sulit Tumbuh Dua Digit di Indonesia

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 28 Sep 2016 15:47 WIB
Perlambatan ekonomi membuat kinerja kredit bank asal Amerika Serikat itu diprediksi hanya tumbuh maksimal 9 persen hingga akhir tahun.
Citibank Indonesia kesulitan mengejar pertumbuhan kredit dua digit pada tahun ini. (REUTERS/Mike Segar)
Jakarta, CNN Indonesia -- Citibank Indonesia kesulitan mengejar pertumbuhan kredit dua digit pada tahun ini. Perlambatan ekonomi membuat kinerja kredit bank asal Amerika Serikat itu diprediksi hanya tumbuh maksimal 9 persen hingga akhir tahun.

Direktur Utama Citibank Indonesia, Batara Sianturi mengatakan, kondisi ekonomi yang masih lamban membuat pelaku bisnis memilih untuk berhati-hati dan cenderung menunggu kondisi stabil untuk menarik pinjaman dari bank.

"Kita melihat ada penurunan kredit dan ini umum untuk semua perbankan. Data terakhir untuk sektor perbankan growth nya masih di bawah 10 persen. Jadi memang korporasi wait and see," ujar Batara, Rabu (28/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hingga akhir kuartal II, kata Batara, nasabah individu maupun korporasi banyak yang lebih memanfaatkan fasilitas pembiayaan ulang (refinancing) ketimbang menarik pinjaman baru. Fasilitas refinancing dinilai mampu mengoptimalkan beban keuangan perusahaan ditengah lesunya bisnis .

"Jadi belum ada new money untuk kredit modal atau kredit investasi," ujarnya.

Apabila melihat kondisi ini, Batara memproyeksi pertumbuhan kredit Citibank Indonesia tahun ini kemungkinan sejalan dengan prediksi Bank Indonesia, yang meramalkan pertumbuhan kredit bank umum hanya akan berkisar 7-9 persen.

Dia berharap sejumlah paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan pemerintah dapat menjadi  sentimen positif bagi kondisi perekonomian, sekaligus mendukung bisnis perbankan.

"Bank mengikuti riil sektor saja. Kalau riil sektor single digit ya mungkin kita single digit. Yang pasti kita perhatikan insentif-insentif yang diberikan oleh pemerintah dan Bank Sentral bisa jadi faktor yang positif bagi korporasi," kata Batara.

Menurut Batara, Citibank sangat berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya guna meminimalisasi dampak kondisi perekonomian tersebut. Pada akhir semester I 2016, tingkat kredit bermasalah (Non Perforning Loan/NPL) Citibank berada di kisaran 0,8 persen, turun 86 basis poins (bps) dari periode yang sama tahun lalu 1,66 persen. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER