Sektor pendidikan dan rekreasi mengalami inflasi tertinggi mencapai 0,52 persen. Hal itu disebabkan oleh kenaikan biaya masuk perguruan tinggi. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang).
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat telah terjadi kenaikan harga barang dan jasa di masyarakat (inflasi) selama September 2016 sebesar 0,22 persen.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, meskipun mengalami kenaikan, kondisi tingkat harga hingga bulan kesembilan tahun ini masih terkendali.
Sebelumnya, pada Agustus lalu, BPS juga mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,02 persen menyusul koreksi harga bahan makanan, tarif angkutan dan pulsa seluler pasca Hari Raya Idul Fitri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan inflasi 0,22 persen pada September kemarin maka secara kumulatif, inflasi selama tahun kalender berjalan atau year to date mencapai 1,97 persen.
"Kami harapkan dalam tiga bulan ke depan inflasi tetap terkendali sehingga bisa mencapai target," tutur Suhariyanto di Kantor Pusat BPS, Senin (3/10).
Sementara, laju inflasi secara tahunan (year on year/yoy) tercatat sebesar 3,07 persen.
Suhariyanto mengatakan sektor pendidikan dan rekreasi mengalami inflasi tertinggi mencapai 0,52 persen. Hal itu disebabkan oleh kenaikan biaya masuk perguruan tinggi.
Kemudian, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,34 persen.
"Penyumbang inflasi terbesarnya yaitu dari harga rokok," ujarnya.
Komponen penyumbang inflasi lainnya yakni kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,29 persen, kelompok sandang 0,13 persen, serta kelompok kesehatan 0,33 persen.
Sementara, bahan makanan mengalami deflasi yakni sebesar 0,07 persen dengan andil -0,01 persen.
Jika dirinci menurut komponen, inflasi inti bulan lalu tercatat sebesar 0,33 persen. Selanjutnya, inflasi harga diatur pemerintah 0,14 persen sedangkan komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,09 persen.
Lebih lanjut, dari 82 kota yang disurvei, sebanyak 58 kota menyumbang inflasi dan 24 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,85 persen dan inflasi terendah di Purwokerto dan Banyuwangi masing-masing sebesar 0,02 persen.
Adapun deflasi tertinggi terjadi di Pontianak sebesar 1,06 persen.(gen)