Aberdeen: Dana Repatriasi Mengalir di Periode III Tax Amnesty

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Selasa, 04 Okt 2016 14:04 WIB
Saat ini, aliran dana repatriasi ke dalam negeri sampai periode pertama pelaksanaan tax amnesty masih mini, yaitu Rp137,08 triliun.
Ilustrasi amnesti pajak. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Aberdeen Asset Management, perusahaan manajer investasi menilai, aliran dana repatriasi dari luar negeri ke dalam negeri sampai periode pertama pelaksanaan tax amnesty (pengampunan pajak) masih mini. Bahkan, dianggap masih jauh dari target pemerintah yang sebesar Rp1.000 triliun.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dana repatriasi yang mengalir masuk ke Indonesia baru sebesar Rp137,08 triliun. "Menurut saya, (realisasinya) masih sangat minim. Dalam catatan kami pun belum ada yang masuk dengan jumlah signifikan," ujar Direktur Utama Aberdeen Asset Management Sigit Wiryadi, Selasa (4/10).

Namun demikian, Sigit memprediksi, aksi repatriasi dana, terutama harta-harta dalam jumlah besar bakal ramai terjadi pada akhir periode ketiga amnesti pajak, yaitu Maret 2017. Hal ini dikarenakan masyarakat masih ingin mencari tahu lebih banyak informasi terkait amnesti pajak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, hingga saat ini, belum banyak wajib pajak yang sepenuhnya tahu secara rinci proses pelaksanaan amnesti pajak yang lebih transparan. Sosialisasi pemerintah dinilai masih dibutuhkan agar informasinya sampai merata kepada masyarakat luas.

Di samping itu, ia menjelaskan, masalah administrasi juga menjadi penghambat para WP untuk menarik pulang asetnya yang selama ini diparkir di luar negeri.

"Rasanya, orang Indonesia kalau bisa besok kenapa harus sekarang. Memindahkan portfolio, apalagi yang sudah jadi bangunan fisik, juga tidak akan mudah. Saya prediksi, nanti periode ketiga akan membludak karena habis itu seumur hidup tidak akan ada lagi," tutur Sigit.

Aberdeen sendiri, sambung dia, akan fokus di bidang pengelolaan investasi, termasuk saham, obligasi, properti, dan portfolio multi aset dalam menjaring dana hasil repatriasi. Aberdeen tercatat telah mengelola aset sebesar US$420 miliar hingga Maret 2016 lalu.

Saat ini, Aberdeen menjalin kerja sama dengan PT Mandiri Sekuritas dalam pemasaran produk reksa dana. Melalui kerja sama ini, Mandiri Sekuritas akan menawarkan produk-produk investasi yang beragam dari Aberdeen kepada investor Indonesia. Dengan demikian, produk Aberdeen dapat diperoleh melalui jaringan Mandiri Sekuritas.

Sigit menambahkan, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam memperbaiki iklim usaha dan mengundang investasi diharapkan dapat mendorong jumlah investor domestik dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER