Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Permata Tbk mengklaim telah memangkas suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) untuk beberapa tenor pembiayaan menjadi di bawah 10 persen atau di digit tunggal, sesuai dengan arah penurunan suku bunga secara umum.
Direktur Retail Banking Bank Permata Bianto Surodjo menyebut, pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan oleh bank sentral memberikan keluwesan bagi perbankan untuk menurunkan biaya dana (
cost of fund) yang dihimpun oleh bank.
Kondisi tersebut memberikan kemudahan bagi Bank Permata untuk mematok bunga rendah untuk produk KPR, Bianto menyebut bunga beberapa tenor KPR bahkan sudah di bawah 8 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini bunga kita rata-rata sudah 9 persen, bunga kredit memang turun sejalan dengan suku bunga," ujar Bianto, Rabu (5/10).
Bianto mengatakan, penurunan suku bunga simpanan selalu diikuti dengan penurunan bunga kredit. Namun,hal tersebut harus disesuaikan dengan profil maturity atau jatuh tempo yang berbeda beda, sehingga kecepatan penurunan bunga juga berbeda.
"Walaupun pada jangka pendek kecepatan penurunan kredit tidak sama persis, namun akhirnya penurunan suku bunga simpanan dan kredit akan mendekati satu sama lain," ujarnya.
Jika menilik data Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang ditawarkan Bank Permata, maka sampai akhir Agustus 2016 tercatat suku bunga KPR Bank Permata adalah sebesar 11,25 persen.
Kendati demikian Bianto mengatakan penurunan suku bunga belum tentu direspon cepat oleh para nasabah. Pelonggaran uang muka atau Loan to Value (LTV) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) pun saat ini dirasa belum signifikan.
Bank Permata pun memasang target pertumbuhan KPR cukup konservatif tahun ini. Bianto memproyeksi pertumbuhan KPR tahun tidak akan mencapai dua digit.
"Namun secara bertahap pasti akan ada, LTV akan membangkitkan permintaan properti sehingga berangsur-angsur membaik," jelasnya.
(gir/ags)