Pertamina Akan Genggam Hak Partisipasi Blok Migas di Rusia

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 05 Okt 2016 18:46 WIB
Hak partisipasi tersebut akan diperoleh Pertamina untuk dua kelolaan lapangan migas di Rusia, yaitu Chavyo Field di Sakhalin dan Russkoye Field.
Hak partisipasi tersebut akan diperoleh Pertamina untuk dua kelolaan lapangan migas di Rusia, yaitu Chavyo Field di Sakhalin dan Russkoye Field. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) akan mendapatkan hak partisipasi untuk dua kelolaan lapangan migas di Rusia, yaitu Chavyo Field di Sakhalin dan Russkoye Field. Pertamina rencananya mendapatkan kepemilikan 20 persen di lapangan Chavyo Field dan 37,5 persen di Russkoye Field.

Dikutip dari laman resmi OJSC Rosneft Oil Company, dua lapangan migas tersebut merupakan bagian dari kesepakatan Joint Venture (JV) dengan perusahaan minyak asal Rusia, OJSC Rosneft Oil Company dalam mengembangkan kilang di Tuban. Penandatanganan JV ini dilaksankan pada 4 Oktober 2016 kemarin dan dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto dan Chief Executive Officer (CEO) Rosneft, Igor Sechin.

Di samping persetujuan untuk pengambilalihan kepemilikan lapangan migas, penandatangan JV tersebut juga mencakup kepemilikan masing-masihg perusahaan di proyek kilang Tuban, di mana Pertamina menjadi pemilik mayoritas dengan jumlah saham sebanyak 55 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, kilang Tuban akan menggunakan minyak jenis minyak medium dan heavy grade dan bisa mengakomodasi supertanker dengan kapasitas 300 ribu ton. Saat ini, kedua perusahaan tengah melakukan studi kelayakan (Feasibility Study) untuk kilang Tuban.

Setelah studi kelayakan selesai, maka kedua perusahaan bisa melanjutkan proses Basic Engineering Design (BED) and Front End Engineering Design (FEED).

Sebelumnya, Pertamina mengatakan bahwa hasil keluaran kilang ini juga akan diintegrasikan dengan industri petrokimia di Tuban. Rencananya, sebanyak 15 hingga 20 persen hasil keluaran kilang ini akan digunakan sebagai bahan baku petrokimia, sementara 40 persennya dialokasikan untuk bensin dan 30 hingga 35 persennya dialokasikan untuk produksi diesel. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER