Saham Energi dan Bank Kerek Wall Street

CNN Indonesia
Kamis, 06 Okt 2016 08:20 WIB
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 112,58 poin atau 0,62 persen ke level 18.281,03 dan indeks S&P 500 naik 9,24 poin atau 0,43 persen ke 2.159,73.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 112,58 poin atau 0,62 persen ke level 18.281,03 dan indeks S&P 500 naik 9,24 poin atau 0,43 persen ke 2.159,73. (REUTERS/Brendan McDermid)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham di Wall Street AS menguat pada perdagangan Rabu (5/10), dipimpin oleh sektor energi dan finansial karena harga minyak menguat serta meningkatnya kemungkinan kenaikan suku bunga setelah data ekonomi yang positif.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 112,58 poin atau 0,62 persen ke level 18.281,03 dan indeks S&P 500 naik 9,24 poin atau 0,43 persen ke 2.159,73. Sementara indeks Nasdaq Composite menguat 26,36 poin atau 0,5 persen ke level 5.316,02.

Seperti dilansir dari Reuters, kegiatan di sektor jasa AS menembus level tertinggi dalam 11 bulan pada bulan September, tanda menggembirakan bagi pertumbuhan ekonomi yang mungkin membuat bank sentral AS (Federal Reserve) mengerek suku bunga sebelum tahun berakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saham sektor perbankan, melihat sentimen dari kenaikan suku bunga tersebut, dan naik 2 persen sebagai sektor yang paling positif untuk setiap hari dalam dua bulan.

"Kami menggunakan putaran kemenangan kecil hari ini setelah data ekonomi secara mengejutkan baik," kata Kim Forrest, analis ekuitas senior Fort Pitt Capital Group di Pittsburgh.

Dia mengatakan ekspektasi meningkat terkait perbaikan pendapatan perusahaan dan tanda-tanda yang baik dalam perekonomian.

Menurut FedWatch CME Group, pelaku pasar bertaruh 65 persen untuk kenaikan suku bunga Fed pada bulan Desember. Sebelumnya optimisme itu sempat melemah pada hari sebelumnya setelah data menunjukkan sektor swasta AS menyerap lebih sedikit pekerjaan dari yang diharapkan pada bulan lalu.

Namun, kesempatan lebih tinggi dari kenaikan suku bunga The Fed menyakiti saham sektor sensitif seperti real estate, yang jatuh 1,9 persen.

"Tampaknya kita mengalami peningkatan suku bunga beberapa waktu pada tahun 2016 atau awal 2017," kata Forrest.

Sementara, sektor energi dari indeks S&P 500 menguat 1,4 persen karena harga minyak Brent dan WTI naik ke level tertinggi multi-bulan setelah data menunjukkan penarikan persediaan yang lebih besar dari perkiraan.

Lebih dari 7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS kemarin, lebih rendah dibandingkan dengan 7,2 miliar rata-rata harian selama 20 sesi perdagangan terakhir.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER