Pemerintah Tawarkan PTT dan Inpex Garap Blok Migas di Natuna

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2016 18:42 WIB
Luhut menawarkan blok migas perairan Natuna kepada PTT Exploration and Production Pcl (PTTEP) dan Inpex Corporation.
Ilustrasi blok migas Mahakam. (Dok. SKK Migas).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pelaksana Tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan mengaku telah menawarkan sejumlah perusahaan minyak internasional untuk membantu menggarap beberapa Wilayah Kerja (WK) migas yang terletak di perairan Natuna.

Luhut menawarkan blok migas perairan Natuna kepada PTT Exploration and Production Pcl (PTTEP), perusahaan migas yang berbasis di Thailand, dan Inpex Corporation, perusahaan migas Jepang. Tawaran kerja sama keduanya dilakukan dalam kesempatan yang berbeda.

"Jadi, waktu itu PTT datang, kami tawarkan. Ketika kami ke Jepang, kami tawarkan juga blok-blok migas tersebut ke Inpex. Mereka bilang mereka tertarik," tutur Luhut, Selasa (11/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut ia mengungkapkan, PTT dan Inpex tertarik setelah Luhut menjabarkan poin-poin insentif eksplorasi melalui revisi Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010. Diharapkan, status penawaran bisa berubah menjadi komitmen kerja sama, mengingat revisi PP 79 tahun 2010 sudah masuk ke meja Sekretariat Negara.

Adapun, poin-poin revisi PP 79 Tahun 2010 mencakup penghapusan beban fiskal, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) impor, PPN dalam negeri, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan bea masuk pada masa eksplorasi ditanggung pemerintah.

Selain itu, sambung Luhut terdapat pula jaminan insentif non-fiskal, antara lain investment credit, percepatan depresiasi, dan Domestic Market Obligation Holiday. "Dengan skema revisi PP 79, mereka bilang tertarik. Inpex bilang tertarik," terang dia.

Sebelumnya, Luhut juga telah menawarkan blok-blok migas di perairan Natuna kepada Petroliam Nasional Berhad (Petronas) dalam lawatannya bulan lalu. Namun, ia bilang, belum ada kemajuan dari penawaran tersebut sampai saat ini.

"Respons mereka (Petronas) sih terakhir bagus-bagus saja," imbuh dia.

Kementerian ESDM berencana akan melelang lima WK migas di perairan Natuna pada tahun ini dan tahun depan. Kelima blok tersebut, yaitu Bukit Barat, Dorang, Emas Putih, Durian, dan South Tuna.

Pemerintah berjanji akan memberikan ketentuan fiskal (fiscal terms) yang menarik pada saat melelang lima WK tersebut. Fiscal terms ini bisa terdiri dari sistem bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) yang lebih fleksibel dan juga beberapa insentif perpajakan terkait investasi migas.

Bahkan, pemerintah juga mempertimbangkan untuk memberikan jangka waktu eksplorasi yang lebih lama bagi WK di Natuna dibanding WK di wilayah lainnya. Sekadar informasi, saat ini terdapat 16 WK di Natuna, yang terdiri dari 10 WK eksplorasi dan 6 WK eksploitasi. Dari 10 WK eksplorasi, tercatat ada tiga WK yang sedang dalam masa terminasi.

Total cadangan gas di Natuna tercatat sebesar 4 TSCF. Sementara itu, cadangan minyak dan kondensatnya tercatat di angka 201,4 MMSTB. Di sisi lain, produksi gas di WK aktif Kepulauan Natuna tercatat sebesar 490,3 MMSCFD dengan minyak serta kondesatnya sebesar 25,11 ribu barel per hari. (bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER