J Resources Genggam Izin Garap Tambang Malaysia

CNN Indonesia
Rabu, 12 Okt 2016 19:12 WIB
Manajemen menyatakan alokasi dana untuk proses pengeboran di Malaysia tidaklah besar, yakni hanya US$10 juta, karena tidak butuh menambah pabrik baru.
Manajemen menyatakan alokasi dana untuk proses pengeboran di Malaysia tidaklah besar, yakni hanya US$10 juta, karena tidak butuh menambah pabrik baru. (Dok. greatmartabe.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT J Resources Asia Pasifik Tbk telah mendapatkan izin untuk tambang baru di Terengun, Malaysia. Proses pengeboran pun sudah dimulai sejak awal bulan ini.

Direktur Keuangan William Surnata menyatakan, pihaknya akan melakukan pengeboran secepat mungkin agar bisa segera memulai produksi. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan akan menyewa hingga enam alat bor.

"Kami sudah mulai bor awal bulan ini, rencananya kami akan bor secepat mungkin, kami mau produksi, kami sewa ada enam alat bor," ucap William.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

William menjelaskan, alokasi dana untuk proses pengeboran di Malaysia tidaklah besar yakni hanya US$10 juta karena tidak butuh menambah pabrik baru. Hal ini karena posisinya berdekatan dengan proyek tambangnya di Penjom.

"Pabrik sudah ada, wilayahnya nempel. Kalau nempel kan hanya ngebor aja kan, alat beratnya sudah ada semua," jelasnya.

Selain wilayah baru di Malaysia, perusahaan juga akan segera melakukan pengeboran di kawasan tambang emas di kawasan Gunung Pani, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Kawasan ini sebenarnya bukanlah kawasan baru bagi perusahaan, karena sebenarnya izin usaha pertambangan (IUP) sudah didapat sejak lama, hanya saja analisis masalah dan dampak lingkungan (AMDAL) belum selesai. Namun, kini AMDAL sudah selesai setelah Lebaran tahun ini.

"Pembebasan lahan yang masih dilakukan, pokoknya kami menguasai lahan cukup besar lah, tapi kami nggak bisa bor sekaligus, bertahap," ungkapnya.

William melanjutkan, lahan tambang di Pani memiliki potensi yang terbilang cukup besar. Untuk tahap awal, perusahaan akan membangun pabrik dengan kapasitas 20 ribu ounces pertahun. Namun, jika hasil bor banyak, maka perusahaan akan menambah kapasitas hingga 80 ribu - 100 ribu ounces per tahun.

"Kalau dari hasil bor banyak, nanti kami besarin sekalian, kalau enggak, ya kami bikin medium. Tapi yang jelas enggak seperti sekarang," ujarnya.

Asal tahu saja, perusahaan memutuskan untuk menyegerakan pengeboran agar jumlah cadangan emas dapat bertambah. Jumlah cadangan terbukti (reserves) hingga akhir tahun lalu yakni sekitar dua juta ounces, sedangkan cadangan keseluruhan (resources) sebanyak enam juta ounces. William memprediksi reserves hingga akhir tahun dapat memcapai 2,5 juta ounces.

"Berarti dengan produksi seperti ini kami punya life of mine lebih dari 10 tahun. Produksi kami kan 200 ribuan ounces per tahun, dengan akhir tahun ini misal punya reserve 2,5 juta ounces per tahun berarti kan lebih dari 10 tahun karena cuma 200 ribuan ounces. Ini untuk mendorong kekuatan dari perusahaan sendiri," katanya.

Adapun, dengan kenaikan harga komoditas emas saat ini dengan rata-rata Rp1.251 per ouncez maka perusahaan memutuskan untuk menahan produksinya agar perusahaan dapat bertahan hidup lebih lama. Awalnya perusahaan menargetkan dapat memproduksi 221 ribu ouncez per tahun tapi kini perusahaan akan menurunkan target tersebut untuk menyesuaikan dengan pendapatan.

"Tahun lalu emas itu harganya Rp1.165 per ounces rata-rata, nah tahun ini rata-rata Rp1.251 per ounces. Kalau kami produksi tetap sama, nanti pendapatan berlebihan. Nah kami kan harus berpikir panjang dong, ngapain abis-abisin manfaatin harga yang lagi tinggi, tapi nanti cepat habis," paparnya.

Dengan begitu, perusahaan menargetkan laba bersih dan pendapatan yang sama hingga akhir tahun ini dengan tahun 2015. Di mana perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar US$31,27 juta dan penjualan sebesar US$286,59 juta.

"Yang kami tekankan betul itu mempertahankan EBITDA di US$130 juta. Dengan jagain EBITDA, maka memperlihatkan ke publik kalau kami konsisten. Itu penting untuk menunjukkan bahwa perusahaan ini tidak naik turun," pungkasnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER