Sebaran Investasi Timpang, Pariwisata Jadi Penyeimbang

Yuliyanna Fauzi | CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2016 15:07 WIB
Meski nilai investasi tak sebesar di sektor manufaktur, tetapi kegiatan penanaman modal di sektor pariwisata terbukti mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukito (kanan) berbincang dengan Kepala BKPM Thomas Lembong. (Antara Foto/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menjadikan sektor pariwisata sebagai destinasi utama penanaman modal di Indonesia. Meski nilai investasinya tak sebesar di sektor manufaktur, tetapi kegiatan penanaman modal di sektor pariwisata terbukti mampu menyerap lebih banyak tenaga kerja.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengungkapkan, percepatan investasi di sektor pariwisata akan melanjutkan fokus pembangunan pemerintah usai menggalakkan pengembangan sektor infrastruktur.

"Presiden akan jadikan pariwisata sebagai sektor prioritas selanjutnya usai pembangunan infrastruktur yang saat ini sedang dikejar," ungkap Enggar di Indonesia Trade Expo (ITE) 2016, Kamis (13/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengakui selama ini struktur investasi Indonesia masih berat sebelah karena hanya terkonsentrasi pada sektor tertentu saja, misalnya industri kimia.

Dengan fokus investasi baru tertuju pada sektor pariwisata, Thomas berharap bisa menjadi amunisi tambahan bagi Indonesia untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.

"Kita harus jaga keseimbangan investasi. Memang sektor baja, petrokimia, migas, dan tambang itu nilai investasinya besar tapi kita juga perlu melihat peluang sektor lain," ujar Thomas.

Tak hanya soal nilai investasi dan persebaran sektor investasi, Mantan Menteri Perdagangan itu juga menilai, negara harus melihat dampak lanjutan dari pertumbuhan investasi di sektor pariwisata.

"Ada investasi yang nilainya puluhan triliun di sektor manufaktur dan industri padat karya tapi hanya mencetak sekian ratus tenaga kerja. Sementara kalau kita kembangkan pariwisata, nilainya hanya miliaran tapi menciptakan ribuan tenaga kerja," jelas Tom.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman mengungkapkan, kementeriannya siap diajak bersinergi dengan BKPM untuk menjaring dan mengolah investasi di sektor pariwisata.

"Kami sudah sepakat, antara Kementerian Pariwisata dengan BKPM untuk menjadikan BKPM sebagai pemimpin investasi. Tentu, kami dukung dengan memberikan data-data pariwisata potensial untuk dibawa ke investor," kata Dadang.

BKPM mencatat, realisasi investasi pada semester I 2016 mencapai Rp298,1 triliun atau setengah dari target penanaman modal sampai akhir tahun yang dipatok sebesar Rp594,8 triliun. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER