Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat telah menjual sebanyak 9,5 juta kartu Flazz yang saat ini telah beredar di seluruh Indonesia.
Kepala Biro Bisnis Dana dan e-Channel BCA Sinta Handajani mengatakan antusiasme masyarakat dalam transaksi masyarakat terus meningkat. Terbukti di setiap bulannya terdapat 10 juta transaksi di setiap
merchant dengan nilai transaksi mencapai Rp5 miliar.
"Secara volume, 10 juta transaksi per bulan, kalau asumsinya satu kartu dipakai untuk bayar transjakarta, misalnya, sebut saja Rp 5.000 tinggal dikalikan saja, bisa sampai Rp 5 miliar," ujar Sinta di Bandung, kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap tahunnya BCA menargetkan peningkatan pengguna kartu Flazz 10 sampai 20 persen. Target tersebut pun diakuinya bukan hal yang tidak mungkin, mengingat saat ini saja nasabah BCA sudah mencapai 14 juta nasabah.
"Target setiap tahun naik 10 sampai 20 persen, nasabah BCA saja sudah 14 juta, belum lagi yang bukan nasabah bisa menggunakan kartu Flazz," terangnya.
Kartu Flazz adalah kartu prabayar multifungsi untuk kecepatan bertransaksi. Kartu Flazz ini dapat digunakan di transportasi umum seperti kereta api commuter line, transjakarta, tempat parkir, ataupun mini market yang menerapkan pembayaran menggunakan kartu Flazz.
Karakteristik kartu Flazz yakni tidak ada pin, minimum top up Rp 20.000, saldo maksimum di kartu Rp 1.000.000, tidak ada pengembalian uang untuk kartu yang hilang, transaksi Flazz dengan cara di tap pada reader Flazz, transaksi offline, tidak ada minimum transaksi, dan tidak dikenakan biaya transaksi.
"Kartu ini bisa digunakan siapa saja, bahkan yang bukan nasabah pun bisa, keuntungannya tidak ada biaya transaksi," ucap Sinta.
Adapun kota-kota yang telah menggunakan kartu Flazz terdapat 22 kota yang tersebar di Jabodetabek, Serang, Bandung, Surabaya, Semarang, Solo, Yogya, Malang, Bali, Makassar, Medan, Pekanbaru, Bandar Lampung, Palembang, Batam, Padang, Cirebon, Banjarmasin, Manado, Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak.
(tyo)