Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Central Asia Tbk menggandeng perusahaan prinsipal asal Jepang, JCB International Indonesia, meluncurkan kartu kredit anyar. Kartu kredit ini merupakan produk hasil kerja sama kedua antara BCA dan JCB setelah sempat berkolaborasi terkait
merchant acquiring selama 33 tahun sejak 1983 lalu.
Melalui kerja sama ini, daftar prinsipal yang dirangkul BCA bertambah panjang. Selama ini, bank swasta nomor wahid tersebut tercatat bekerja sama dengan prinsipal Visa dan Master Card untuk layanan kartu plastiknya.
Santoso, Direktur BCA mengatakan, keputusan menggandeng kembali JCB dilatarbelakangi oleh tingginya angka kebutuhan transaksi nasabah di luar negeri, terutama di Jepang dan Singapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata industri 10 persen dari portofolio nasabah, kartu kreditnya pasti ke luar negeri. Dari 100 persen penduduk Indonesia yang ke luar negeri, 40-50 persen bertujuan ke Singapura," ujarnya, Selasa (27/9).
Selain Singapura, BCA juga melihat tingginya minat nasabah berwisata ke Negeri Sakura. BCA mencatat transaksi kartu kredit di Jepang meningkat kentara dari tahun ke tahun mencapai 15-20 persen.
BCA, sambung Santoso, melihat peluang ini dan ingin memanfaatkan kesempatan tersebut lewat layanan pembayaran melalui kartu kredit. Ia menargetkan, setidaknya 50 ribu keping kartu bisa diedarkan setiap tahunnya.
"Kami melihat tren orang-orang Indonesia yang pergi ke Jepang meningkat. Entah itu untuk wisata, urusan sekolah, maupun urusan dagang. Kami melihat ini adalah kesempatan," kata Santoso.
Adapun, BCA dan JCB akan bersama-sama mengerjakan penerbitan kartu kredit, termasuk meracik program atau promo yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, di samping program menarik yang ditawarkan saat ini. Yakni, nilai tukar yang kompetitif, dan diskon di semua jaringan merchant JCB di dunia.
Yuichiro Kadowaki, Direktur Utama JCB menambahkan, kerja sama tersebut merupakan kerja sama yang strategis yang menyasar segmen nasabah kelas menengah ke atas (
affluent) di Indonesia.
"Kombinasi dua merek ternama dari Indonesia dan Jepang tentunya akan dapat menjawab berbagai macam kebutuhan dari pasar
affluent, seperti layanan perjalanan (
traveling) dan
fine dining," pungkasnya.
(bir)