Harga Minyak Turun Karena Kecemasan Produksi Membeludak

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 09:15 WIB
Harga minyak Brent jatuh dari US$51,95 per barel menjadi US$51,52 per barel. Harga Brent sempat menyentuh titik terendah US$51,16 per barel.
Harga minyak Brent jatuh dari US$51,95 per barel menjadi US$51,52 per barel. Harga Brent sempat menyentuh titik terendah US$51,16 per barel. (REUTERS/Sergei Karpukhin)
Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak dunia kembali menunjukkan pelemahan pada perdagangan Senin di Amerika Serikat (AS) setelah munculnya kecemasan akan adanya kelebihan suplai.

Pelemahan tersebut terjadi setelah organisasi negara pengekspor minyak (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC) mencatat produksi sebesar 33,6 juta barel per hari pada bulan September lalu.

Bahkan, ada beberapa negara-negara anggota OPEC yang diramalkan masih dilanda produksi berlebih. Salah satunya adalah Iran, yang berencana untuk memperbaiki produksi ke posisi sebelum terkena sanksi internasional di tahun 2012.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, harga minyak Brent jatuh dari US$51,95 per barel menjadi US$51,52 per barel. Di tengah sesi perdagangan, harga Brent sempat menyentuh titik terendah US$51,16 per barel.

Sementara itu, harga West Texas Intermediate (WTI) ditutup di angka US$49,94 per barel, atau turun dari posisi sebelumnya US$50,35 per barel. Tercatat, harga WTI terendah sepanjang sesi perdagangan sempat menyentuh US$49,47 per barel.

Tetapi, harga WTI tak sepenuhnya dipengaruhi oleh produksi OPEC. Menurut laporan penyedia jasa perminyakan, Baker Hughes, ternyata ada tambahan empat pengeboran di AS selama sepekan kemarin. Ini merupakan pekan ke-16 di mana produsen tidak memangkas produksi, sehingga ada kemungkinan suplai akan bertambah di masa depan.

Untungnya, harga minyak tak terkoreksi terlalu dalam. Pasalnya, Energy Information Administration (EIA) AS meramal bahwa produksi shale oil akan menurun 30 ribu barel per hari di bulan November mendatang.

Di samping itu, kontrak berjangka minyak mentah juga melonjak menjadi 12.932 barel, atau yang tertinggi sejak tanggal 13 Oktober lalu.

Pelaku pasar juga menantikan finalisasi pemangkasan produksi OPEC pada pertemuan negara-negara anggota di Wina, Austria. Sebelumnya, OPEC setuju untuk memotong produksi harian antara 32,5 juta hingga 33 juta barel per hari. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER