Butuh Rp800 Miliar, Jokowi 'Ngotot' Harga BBM Murah di Papua

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Selasa, 18 Okt 2016 17:05 WIB
Jokowi bersikeras meminta subsidi silang karena menilai masyarakat Papua mengalami ketidakadilan dengan harga BBM per liter mencapai Rp100 ribu.
Presiden Jokowi memberi keterangan kepada wartawan usai mencanangkan kebijakan BBM satu harga, di Yahukimo, Papua, Selasa (18/10) siang. (Rusman/Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menginstruksikan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto untuk melakukan subsidi silang dengan memanfaatkan kompensasi usaha-usaha milik Pertamina. Instruksi itu guna menyamaratakan harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua dengan wilayah lain di Indonesia.

Jokowi terus menagih penyamarataan harga BBM kepada Dwi, meski ia telah dilaporkan hal itu dapat merugikan PT Pertamina (Persero) Rp800 miliar.

Mantan Walikota Solo ini bersikeras meminta subsidi silang karena menilai masyarakat Papua selama ini dibiarkan mengalami ketidakadilan dengan harga BBM per liter mencapai Rp100 ribu. Sementara itu, harga per liter di Jawa sekitar Rp6.450.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sampaikan, ini bukan masalah untung dan rugi. Jumlah Rp800 miliar itu terserah dicarikan subsidi silang dari mana. Itu urusan Pertamina. Yang saya mau ada keadilan bagi seluruh rakyat, harga premium di seluruh kabupaten Rp6.450 per liter," kata Jokowi seperti dilansir dari setkab.go.id, Selasa (18/10).

Ia juga berkata, dirinya selalu memantau harga BBM di tingkat penyalur dan pengecer di Papua. Kebijakan ini diharapkan dapat membantu menumbuhkan ekonomi dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat Papua.

Sehingga, mantan Wali Kota Solo ini meminta kesabaran dan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan kebijakan satu harga BBM. Ia mengatakan, pengecer masih diberikan toleransi menaikan harga dalam batas wajar.

"Kalau harga (premium) menjadi Rp25 ribu per liter, itu tidak wajar. Harga Rp40 ribu juga tidak wajar karena belinya Rp6.450. Itu catatan saya," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Kebijakan satu harga ini dicanangkan Jokowi sejak hari pertama di Papua, kemarin (17/10). Dalam kunjungannya hari ini ke Nop Goliat Dekai, Jokowi melihat langsung pesawat pengangkut BBM Air Tractor AT-802.

Jokowi ditemani Dwi, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Boyong Pesawat Baru

Demi melancarkan hal tersebut, pemerintah membeli dua buah pesawat pengangkut BBM (Air Tractor) untuk mempermudah penyaluran bahan bakar minyak di Papua.

Pesawat berkapasitas empat ribu liter ini mampu menjangkau daerah terpencil di Papua dan akan dikelola PT Pelita Air Service, anak usaha Pertamina.

"Sekarang baru punya dua, nanti tambah tiga lagi menjadi lima," kata Jokowi. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER