Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif pada perdagangan hari ini, Kamis (20/10), karena pelaku pasar menanti sejumlah rilis laporan keuangan emiten dan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI).
Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, Wall Street tadi malam berhasil melanjutkan penguatannya. Ia merinci, Dow Jones dan S&P masing-masing menguat 0,22 persen di 18.202,62 dan 2.144,29.
"Penguatan di Wall Street terutama ditopang sentimen rilis laba sejumlah emiten yang di atas perkiraan," terang David dalam risetnya, dikutip Kamis (20/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, harga minyak mentah tadi malam di AS naik 2,6 persen di US$51,6 per barel setelah data cadangan minyak di AS terjun di bawah perkiraan sebelumnya yang diprediksi naik.
Adapun, IHSG kemarin melemah ke level 5.409 atau terkoreksi 20,76 poin (0,38 peesen). Koreksi IHSG terutama dipicu aksi jual atas sejumlah saham unggulan seperti Telekomunkasi Indonesia Tbk (TLKM) dan Astra International Tbk (ASII). Sedangkan aksi beli selektif masih mendominasi saham-saham tambang batubara menyusul penguatan harga komoditasnya.
"Perdagangan saham kemarin terimbas sentimen pasar Asia terutama merespon bervariasinya data China yang keluar," imbuh David.
Angka produksi industri periode September di China melambat, yakni hanya 6,1 persen secara tahunan. Angka tersebut dibawah perkiraan, yaitu 6,4 persen dan lebih rendah dari bulan sebelumnya 6,3 persen.
Hari ini, David memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.380 dan resisten 5.450. Sentimen pasar masih akan dipengaruhi oleh rilis laba emiten kuartal III menjelang akhir Oktober.
"Pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak bervariasi dalam rentang terbatas. Sentimen pasar akan dipengaruhi rilis laba kuartal III sejumlah emiten," pungkas David.
Sementara, analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memprediksi IHSG bergerak dalam rentang support 5.361 dan resisten 5.488. Menurutnya, laju IHSG hari ini akan dipengaruhi rilis data Bank Indonesia (BI).
"Melihat arus dana asing yang keluar (
capital outflow) yang cenderung terus mengecil, support saat ini berada pada level 5.361, target resistance berada pada level 5.488, rilis data BI reverse repo rate akan memberikan pengaruh terhadap pola pergerakan IHSG," papar William dalam risetnya.
(gir/gen)