Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat peluang penurunan biaya dana atau
cost of fund, seiring dengan tingkat inflasi yang terkendali. Kemarin, Badan Pusat Statistik melansir inflasi September 2016 terjaga pada level 0,22 persen atau 1,97 persen secara tahunan.
"Saya kira, memungkinkan itu (biaya dana turun) dengan inflasi yang rendah. Kemudian, juga tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank-bank sekarang
single digit," ujar Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, seperti dilansir kantor berita Antara, Kamis (20/10).
Hari ini, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan tingkat suku bunga acuan. Apabila suku bunga acuan turun, industri bank umum diprediksi akan menyeret turun suku bunga kreditnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada September 2016, BI menurunkan seluruh suku bunga acuannya. Suku bunga BI 7-
Days Reverse Repo Rate turun sebesar 25 basis poin (bps) dari 5,25 persen menjadi 5 persen, suku bunga
Deposit Facility turun 25 bps menjadi 4,25 persen, serta
Lending Facility turun 25 bps menjadi 5,7 persen.
Penurunan tersebut merupakan pertama kalinya sejak BI 7-
Days Reverse Repo Rate berlaku pada 19 Agustus 2016. Penurunan bunga acuan untuk menyesuaikan dengan tingkat inflasi yang rendah dan nilai tukar rupiah yang relatif stabil selama Agustus 2016.
Bank sentral sendiri menilai penurunan suku bunga acuan tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang saat ini sedang lesu. Penurunan suku bunga diharapkan meningkatkan permintaan dan produksi domestik dan dengan sendirinya mendorong permintaan kredit perbankan untuk investasi.
Penurunan suku bunga diharapkan akan berimbas kepada keuangan masyarakat. Dengan penurunan ini, biaya dana yang dikeluarkan bank akan turun, sehingga biaya yang harus dikeluarkan masyarakat kepada bank juga ikut turun, antara lain melalui penurunan suku bunga kredit.
Berdasarkan data BI, per akhir Agustus 2016, rata-rata suku bunga kredit perbankan di Indonesia, tercermin dari Suku Bunga Dasar Kredit, rata-rata masih di atas 10 persen per tahun.
(bir/gen)