Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno merestui penetapan dua bos PT Pertamina (Persero) naik kelas ke dua jabatan direksi baru yang disetujuinya kemarin.
Ahmad Bambang yang sebelumnya menduduki kursi Direktur Pemasaran dan Niaga dipercaya menjabat sebagai Wakil Direktur Utama. Sementara kursi Direktur Pengolahan ditinggalkan Rachmad Hardadi yang menurut Rini pantas menjabat sebagai Direktur Megaproject Pengolahan dan Petrokimia.
Kantor berita Antara menyebut, pengangkatan Ahmad Bambang dan Rachmad Hardadi merupakan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Pertamina yang dihadiri Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat, dan komisaris Pertamina di Kementerian BUMN, Kamis (20/10) ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tanri Abeng, Komisaris Utama Pertamina mengatakan dengan tambahan dua pos direksi maka total direksi Pertamina menjadi sembilan orang.
"Pertamina merupakan perusahaan energi dalam skala besar yang mengelola minyak dan gas dari hulu ke hilir. Jadi pengelolaannya harus secara holistik dan fokus pada bidang eksplorasi dan eksploitasi," kata Tanri.
Ia berharap dengan pengalaman yang dimilikinya, Ahmad Bambang dan Rachmad Hardadi bisa membantu pengembangan Pertamina menuju perusahaan berskala global.
Harapan besar pemerintah selaku pemegang saham menurut Tanri akan banyak dibebankan kepada Rachmad, yang mulai hari ini memimpin direktorat penggarap proyek skala jumbo.
Tanri mencatat, saat ini Pertamina menangani empat proyek besar pengembangan kapasitas kilang demi memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri.
“Total investasi ke empat proyek tersebut sampai US$40 miliar dalam enam tahun ke depan,” jelasnya.
(gen)