Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) menargetkan dapat menurunkan harga daging sapi di bawah Rp100 ribu per kilogram (kg) dalam dua bulan ke depan.
“Kalau bisa dalam dua bulan, bisa turun langsung di bawah Rp100 ribu per kg,” tutur Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan di kantor Kemendag, Jumat (28/10).
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok Kemendag, rata-rata harga daging sapi nasional mencapai Rp112.144 per kg, turun dari harga sebelumnya Rp113.634 per kg. Di DKI Jakarta, harga daging sapi kemarin dibanderol rata-rata Rp113.132 per kg.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Strateginya, lanjut Oke pemerintah akan mengkombinasikan komposisi impor daging sapi dan impor sapi bakalan.
“Soal angka kami belum bisa menyebutkan tapi mekanisme dengan mengkomposisikan impor daging sapi dan impor sapi. Itu yang sedang disusun bersama dengan target harga di bawah Rp100 ribu per kg,”ujarnya.
Pasokan AmanDi tempat yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Dody Edward memastikan pasokan daging sapi di pasaran masih aman.
“Sampai hari raya ke depan, Natal dan Tahun Baru pasokan daging sapi diperkirakan aman dan bisa stabil,” kata Dody.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah telah memetakan kebutuhan daging mulai akhir tahun ini sampai jelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 2017, yaitu sebanyak 100 ribu ton.
"Kami menargetkan impor daging hingga 100 ribu ton. Sebanyak 70 ribu ton hingga akhir Desember 2016, sisanya sebanyak 30 ribu ton untuk persiapan puasa dan lebaran 2017," ungkap Darmin beberapa waktu lalu.
Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Pertanian, konsumsi daging sapi pada tahun lalu tercatat 653.890 ton. Sementara, tahun ini konsumsi daging sapi diperkirakan meningkat 10 persen menjadi 738.025 ton.
Sementara, Sensus Pertanian Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan populasi sapi potong sejak tahun 2011. Pada tahun itu, jumlah sapi potong mencapai 16,73 juta ekor dan menyusut 15,3 persen menjadi 14,17 juta ekor pada tahun 2012. Pada tahun 2013, angka tersebut menurun kembali menjadi 12,32 juta ekor atau anjlok lagi sebesar 13,05 persen.
Untuk menyiasati kurangnya pasokan daging sapi pemerintah membuka keran impor daging sapi dan sapi baik indukan maupun bakalan. Tak hanya itu, pemerintah juga mulai mengkampanyekan daging kerbau sebagai substitusi daging sapi dengan membuka keran impor daging kerbau dari India tahun ini.