Incar Efisiensi, Krakatau Steel Minta Harga Gas Ditebas

CNN Indonesia
Senin, 31 Okt 2016 14:51 WIB
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sesumbar dapat melakukan efisiensi biaya produksi sebesar US$12,8 per ton jika harga gas US$5 per MMBTU.
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sesumbar dapat melakukan efisiensi biaya produksi sebesar US$12,8 per ton jika harga gas US$5 per MMBTU. (www.krakatausteel.com)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mengklaim dapat melakukan efisiensi biaya produksi sebesar US$12,8 per ton jika harga gas turun US$5 per Million Metric British Thermal Unit (MMBTU).

Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar menyatakan, saat ini biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan mencapai US$496 per ton. Sementara, dalam satu tahun kapasitas pabrik yang dimiliki perusahaan sebesar 3,15 juta ton.

Namun, harga yang harus dibayarkan oleh perusahaan untuk membeli gas saat ini senilai US$7,4 per MMBTU ke PT Pertamina (Persero) dan senilai US$9,5 per MMBTU ke PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga gas yang tak kunjung turun tersebut membuat Krakatau Steel menutup dua pabrik hulu di Cilegon untuk meminimalisir kerugian. Dengan demikian, perusahaan memutuskan untuk mengimpor bahan baku sebesar 50 persen, sedangkan 50 persen nya dari dalam negeri.

"Impor 50 persen, lalu 50 persen lagi dari Krakatau Posco. Produk hulu nya Slab dan Billets, nanti kami role jadi finished product jadi Hot Rolled Coil (HRC) atau baja lembaran canai panas sama Cold Rolled Coil (CRC) atau baju lembaran canai dingin. Kalau harga gas menurun atau murah, itu kami buat dari hulu sampai ke hilir," jelasnya.

Padahal jika tidak impor, ujar Sukandar, negara dapat menghemat devisa antara US$1 miliar hingga US$1,5 miliar per tahun.

Meski harga gas tak kunjung turun, perusahaan melakukan alternatif lain dengan membangun pabril Blast Furnace Complex. Rencananya, pabrik tersebut akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini. Jika sudah beroperasi, Sukandar mengklaim pihaknya dapat menurunkan biaya produksi baja lembaran panas hingga US$58,2 per ton.

Asal tahu saja, penurunan harga gas yang diwacanakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar US$5-US$6 per MMBTU ditargetkan dapat terwujud pada 1 Januari 2017. Hal ini dilakukan untuk menggenjot industri agar usahanya dapat tumbuh ditengah kondisi perekonomian yang masih lambat.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER