Bappenas Mau Investasi & Lapangan Kerja Jadi Fokus Kampanye

Safyra Primadhita | CNN Indonesia
Selasa, 01 Nov 2016 13:15 WIB
Pemerintah menargetkan tingkat pengangguran terbuka turun, dari 6,18 persen pada 2015 menjadi 4-5 persen pada 2019.
Menteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang P.S. Brodjonegoro berpesan kepada para calon pimpinan kepala negara dan daerah menjadikan penciptaan lapangan kerja dan investasi sebagai visi dan misi dalam kampanye.(REUTERS/Iqro Rinaldi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang P.S. Brodjonegoro berpesan kepada para calon pimpinan kepala negara dan daerah menjadikan penciptaan lapangan kerja dan investasi sebagai visi dan misi dalam kampanye. Pasalnya, penciptaan lapangan kerja bisa mengatasi masalah kemiskinan dan kesenjangan.

"Kalau orang bekerja maka kemampuan untuk bisa keluar dari kemiskinan lebih cepat dan bisa mengurangi potensi ketimpangan," tutur Bambang dalam diskusi panel di Kantor Bappenas, Selasa (1/11).

Dia menjadikan contoh negara-negara maju, seperti Amerika Serikat (AS), yang selalu menjadikan upaya menekan pengangguran dan penciptaan lapangan kerja sebagai agenda kampanye calon kepala negara/negara bagian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah terpilih, lanjut Bambang, visi dan misi itu kemudian bisa dijadikan salah satu pertimbangan utama dalam membuat kebijakan. Kunci penciptaan lapangan kerja, katanya,  bisa tercapai jika ada investasi.  Karenanya, setiap kepala daerah di Indonesia jangan sampai resisten terhadap masuknya investasi.

Bambang membagikan pengalamannya saat menuntut ilmu di salah satu negara bagian AS, Illinois. Kala itu, pemerintah negara bagian ingin melakukan investasi untuk membangun bangunan penjara.

"Yang mengejutkan saya, ternyata banyak dari pemerintah county atau district (setingkat kabupaten) yang berebut untuk menjadi lokasi penjara," ujarnya.

Alasannya, kata Bambang, setiap kepala daerah telah memikirkan besarnya potensi penciptaan lapangan kerja baru yang muncul dari pembangunan penjara itu.

"Jadi bagaimana kepala daerah setiap mengambil kebijakan selalu berpikir berapa lapangan kerja yang bisa diciptakan," ujarnya.

Tidak hanya yang terkait dengan operasional penjara, tetapi juga efek berganda yang tercipta.

"Ketika ada penjara, kepala distrik berpikir, kalau ada orang yang dipenjara pasti akan ada yang menengok.  Kalau yang menengok dari jauh maka perlu hotel, perlu makan, kalau bawa mobil perlu isi bensin," ujarnya.

Sebagai informasi, pemerintah menargetkan bisa menurunkan tingkat pengangguran terbuka dari 6,18 persen pada tahun 2015 menjadi 4-5 persen pada tahun 2019. Artinya, setiap tahunnya harus ada sekitar 10 juta sampai 11 juta lapangan kerja baru selama lima tahun atau 2 juta lapangan kerja baru per tahun. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER