Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengaku siap mencari mitra lain untuk menggarap proyek perluasan kapasitas dan kompleksitas kilang (Refinery Development Master Plan/RDMP) di kilang Dumai, dan Balongan. Dengan catatan, Saudi Aramco urung menjadi mitra perusahaan migas pelat merah tersebut.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan akan mengajak kembali perusahaan-perusahaan yang sebelumnya mengikuti lelang RDMP Dumai dan Balongan. Dengan demikian, maka perusahaan tidak perlu mengulang proses lelang dari awal lagi jika Saudi Aramco benar-benar tak berminat lagi meneruskan RDMP dua kilang tersebut.
"Kalau tidak jadi Aramco, ada banyak yang bisa ikut seperti kemarin yang ikut seleksi kan ada perusahaan dari Oman, Thailand, Korea Selatan, pokoknya ada banyak.
Beauty contest-nya sudah pernah dilakukan, dan kami sudah tahu mitra mana yang berkualitas. Sehingga, lelang tak akan dilakukan lagi dari awal," ujarnya, Rabu (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, ia masih menunggu keputusan Saudi Aramco hingga Head of Agreement (HoA) RDMP Dumai dan Balongan kedaluwarsa pada 25 November 2016 mendatang. Sampai saat ini, Pertamina masih meminta Saudi Aramco untuk bisa mengerjakan dua proyek RDMP tersebut secara bersamaan.
“Kalau mereka tidak mau paralel, kami akan cari partner lain. Kalau pun ujung-ujungnya kami lakukan sendiri, 30 persen pendanaan berasal dari modal sendiri,” terang Dwi.
Lebih lanjut ia menuturkan, Pertamina serius meminta komitmen Saudi Aramco karena pemerintah juga ingin kapasitas kilang Dumai dan Balongan bisa meningkat dengan tepat waktu.
Asal tahu, rencananya kapasitas kilang Dumai akan ditingkatkan dari 140 ribu barel per hari menjadi 300 ribu barel per hari. Sementara itu, kapasitas Balongan juga akan dinaikkan dari 100 ribu barel per hari menjadi 280 ribu barel per hari dan diharapkan bisa selesai 2023.
"Segala potensi dan opsi kami lihat, insyaallah tahun 2025 bisa tepat waktu,” katanya.
Sebelumnya, Pertamina telah mengirim surat kepada Saudi Aramco terkait komitmen RDMP kilang Dumai dan Balongan. Di dalam surat tersebut, perusahaan ingin RDMP Dumai dan Balongan bisa dikerjakan berbarengan dengan proyek RDMP Cilacap.
Saudi Aramco merespon menginginkan pembangunan secara bertahap. Saudi Aramco sebelumnya telah sepakat bermitra dengan Pertamina untuk proyek RDMP di kilang Dumai, Balongan, dan Cilacap. Proyek RDMP Cilacap yang memakan dana sekitar US$5 miliar itu, kini sudah memasuki tahap penunjukan kontraktor.
Ketiga proyek tersebut merupakan bagian dari penambahan kapasitas kilang Pertamina dari posisi saat ini 1,043 juta barel per hari menjadi 2 juta barel per hari di tahun 2023. Selain Dumai, Balongan, dan Cilacap, perusahaan juga melakukan RDMP bagi kilang Balikpapan yang dikerjakan secara swadaya, dan juga membangun kilang baru di Bontang dan Tuban.
(bir)