IHSG Menghijau Meski Investor Asing Tarik Hampir Rp1 Triliun

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Jumat, 04 Nov 2016 17:04 WIB
Pengamat menilai pemodal asing melakukan aksi jual karena mengkhawatirkan pemilu di AS dan aksi demonstrasi di dalam negeri.
Pengamat menilai pemodal asing melakukan aksi jual karena mengkhawatirkan pemilu di AS dan aksi demonstrasi di dalam negeri. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) hampir Rp1 triliun hari ini atau tepatnya, Rp966,4 miliar di pasar reguler. Namun,Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 33,15 poin (0,62 persen) ke level 5.362 setelah bergerak di antara 5.303-5.362.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menyatakan, keluarnya dana asing yang hampir Rp1 triliun tersebut disebabkan karena investor memilih keluar sementara untuk menunggu (wait and see) terkait pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat pada 8 November mendatang.

"Ini murni karena pilpres, mereka keluar dulu. Memang biasanya seperti itu untuk menunggu kepastiannya seperti apa," ungkap David, Junmat (4/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini, lanjutnya, dikarenakan hasil pooling di AS menunjukkan hasil yang seimbang antara Donald Trump dan Hillary Clinton. Sementara, banyak yang memprediksi jika Trump menang, maka pasar saham Wall Street akan turun.

David meyakini, demo yang terjadi hari ini tak berdampak signifikan terhadap laju IHSG. Buktinya, IHSG berhasil ditutup positif sore ini. Ia sendiri sudah menduga ini sebelumnya karena demo tersebut sudah diantisipasi oleh kepolisian sehingga berjalan tertib dan damai.

Di sisi lain, tim riset Samuel Sekuritas menyatakan IHSG kemarin ditutup melemah 1,4 persen menyusul kekhawatiran dari aksi unjuk rasa besar-besaran yang digelar hari ini. Apalagi, kepolisian menerjunkan 20.000 personel untuk mengamankan objek vital di Ibu Kota.

“Kami melihat unjuk rasa hari ini menjadi acuan keamanan negara di mata investor asing, setelah banyak berita yang menyebutkan kemungkinan unjuk rasa yang ditunggangi oleh pihak-pihak radikal,” tulis tim riset.

Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup menguat ke Rp13.068 per dolar AS, atau naik 7 poin (0,05 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.058-Rp13.115.

RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp6,05 triliun dengan volume 7,77 miliar lembar saham.

Sebanyak 182 saham naik, 103 saham turun, dan 101 saham tidak bergerak. Sementara semua sektor mengalami penguatan. Penguatan terbesar dialami oleh sektor pertambangan yang menguat sebesar 2,34 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak melemah. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 1,34 persen, indeks Kospi di Korsel turun sebesar 0,09 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 0,18 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 1,21 persen, indeks DAX di Jerman turun 0,78 persen, dan indeks CAC di Perancis turun 0,69 persen. (gir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER