Jokowi Lega Laju Ekonomi Lebih Tinggi dari Ekspektasi

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 07 Nov 2016 18:00 WIB
Presiden Jokowi memperkirakan pada kuartal IV, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik didorong meningkatnya penyerapan dan belanja negara.
Presiden Jokowi memperkirakan pada kuartal IV, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik didorong meningkatnya penyerapan dan belanja negara. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku lega, ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di atas 5 persen pada kuartal III 2016 yaitu mencapai 5,02 persen sesuai rilis Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini, Senin (7/11).

"Perkiraan pemerintah di bawah 5 persen, Alhamdulillah ternyata di atas 5 persen," kata Jokowi.

Ia memperkirakan pada kuartal IV ini, pertumbuhan ekonomi akan lebih baik didorong meningkatnya penyerapan dan belanja negara. Modal tersebut menurut Jokowi bisa menjadi senjata andalan pemerintah dalam memenuhi target pertumbuhan ekonomi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 sebesar 5,2 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kuartal IV belanja pemerintah akan naik. Karena ada realisasi pembayaran, realisasi penggunaan anggaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik," harapnya.

Namun mantan Gubernur DKI Jakarta mengingatkan para menteri tim ekonomi untuk tetap mewaspadai gejolak ekonomi global di akhir tahun.

BPS hari ini mengumumkan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 sebesar 5,02 persen atau lebih rendah dibandingkan laju ekonomi kuartal II sebesar 5,18 persen.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, alasan pertumbuhan ekonomi merosot karena terseret laju ekonomi dunia.

Ia mencontohkan pertumbuhan ekonomi China terpaku di level 6,7 persen, Singapura melambat dari 2 persen menjadi 0,6 persen. Sedangkan ekonomi Korea Selatan juga melambat dari 3,3 persen jadi 2,7 persen.

Ekonom Bahana Securities Fakhrul Fulvian menilai kebijakan pemerintah memotong anggaran pada kuartal III 2016 sebelum mengantongi pendapatan yang besar dari tax amnesty memberikan sedikit perlambatan pada perekonomian.

“Ke depan, akselerasi belanja pemerintah menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi," tambah Fakhrul.

Bahana memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,4 persen tahun depan karena ditopang oleh pelonggaran moneter yang masih terbuka hingga tahun depan, serta harga komoditas yang membaik akan memberi dampak positif terhadap kinerja ekspor.

Sementara itu dari sisi investasi, Indonesia masih menjadi pasar yang menjanjikan bagi investor, apalagi pemerintah masih terus berupaya untuk memperbaiki iklim investasi. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER