Jusuf Kalla: Dunia Susah Jika Donald Trump Menang

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Selasa, 08 Nov 2016 15:21 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kondisi ekonomi dunia akan menjadi susah karena Trump akan lebih memproteksi Amerika Serikat dalam hal perdagangan.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai kondisi ekonomi dunia akan menjadi susah karena Trump akan lebih memproteksi Amerika Serikat dalam hal perdagangan. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai dunia secara global akan susah jika Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS). Hal ini terkait dengan kebijakan Trump akan lebih memproteksi Amerika dalam hal perdagangan.

"Kalau Trump, wah, kelihatannya susah itu. Dunia nanti juga jadi susah," kata Jusuf Kalla, Selasa (8/11).

Seperti diketahui, dalam kampanyenya, Trump mengaku akan melindungi Amerika dengan mengeluarkan diri dari kerja sama perdagangan antar negara yang dianggap tidak menguntungkan bagi Amerika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Trump kelihatan dari pidatonya lebih protektif," ungkapnya.

Namun, Jusuf Kalla menegaskan, siapa pun pemenangnya diharapkan adanya perdamaian secara global. Selain itu, stabilitas perekonomian dapat berjalan secara berkelanjutan.

"Indonesia dan dunia ingin suatu yang damai dan ekonomi berjalan, yah kita tunggu saja ya," ucap Jusuf Kalla.

Ekonom Lana Soelistianingsih Samuel Asset Management menyatakan, jika Trump menjadi presiden maka otomatis jumlah ekspor ke Amerika akan turun drastis karena Trump akan memproteksi dengan membatasi jumlah ekspor yang akan masuk.

Selain itu, kebijakannya yang terkadang tak dapat ditebak atau bisa dikatakan "koboi" membuat ketidakpastian di Amerika. Sehingga, pasar modal di global dipastikan langsung terkoreksi jika dirinya memenangkan pilpres AS.

"Trump menang, saham semua terkoreksi. Trump sifatnya begitu nasionalis jadi perdagangan akan lebih dia proteksi," ungkap Lana.

Namun, indeks diprediksi tak akan turun dalam jangka panjang karena jika indeks turun, maka biasanya pelaku pasar akan masuk karena memanfaatkan beli saham dengan harga murah.

"Enggak akan lama, kan manfaatkan harga murah. Kalau murah kenapa enggak dibeli," pungkas Lana. (gir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER