Empat Janji Trump dari Pangkas Pajak Sampai Kerek Tarif Impor

CNN Indonesia
Rabu, 09 Nov 2016 17:20 WIB
Taipan properti tersebut tercatat memiliki beberapa rencana kebijakan sektor ekonomi yang diklaim bakal membuat AS kembali menjadi negara adidaya.
Donald Trump, Presiden AS terpilih dalam hasil hitung cepat lembaga survei di AS. (REUTERS/Andrew Kelly).
Jakarta, CNN Indonesia -- Hajatan besar rakyat Amerika Serikat (AS) dalam mencari pengganti Barrack Obama agaknya memberikan kejutan bagi seluruh pihak. Donald Trump, calon presiden dari Partai Republik tersebut berhasil mengungguli rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton dalam hitung cepat yang diselenggarakan sejumlah lembaga survei di AS.

Selama masa kampanye, taipan properti yang memperoleh mayoritas electoral votes tersebut tercatat memiliki beberapa rencana kebijakan sektor ekonomi yang diklaim bakal membuat AS kembali menjadi negara adidaya.

CNNIndonesia.com mencoba merangkum sejumlah janji kampanye pria yang bakal menjadi presiden AS ke-45 tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pangkas pajak perusahaan dan masyarakat kelas menengah

Dalam kampanyenya, Trump sempat menjanjikan pemangkasan pajak bagi masyarakat kelas menengah serta perusahaan yang selama ini dianggap memberikan keuntungan besar bagi AS.

Ia berjanji kebijakan fiskalnya tidak akan mengurangi daya saing perusahaan. Ia juga berencana mengurangi golongan tarif dari sebelumnya 7 golongan menjadi hanya tiga, serta memangkas batas atas tarif yang selama ini sebesar 39,6 persen menjadi 33 persen.

Rencananya berbeda jauh dengan Hillary yang menginginkan tarif pajak tinggi bagi para konglomerat AS. Hillary berpandangan hasil pungutan pajak dari para penduduk super kaya itu bisa berguna untuk mensubsidi sektor pendidikan tingkat tinggi bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu.

2. Renegosiasi sejumlah perjanjian dagang

Sebagai pengusaha, Trump memang terkenal aktif melemparkan kritik kepada Barrack Obama terkait sejumlah perjanjian dagang yang dianggap merugikan AS. Bahkan, dalam proposalnya, Trump menginginkan sejumlah renegosiasi perjanjian dagang yang membuat AS mempunyai kendali lebih.

Ia juga mengancam akan membawa keluar AS dari perjanjian North American Free Trade Area (NAFTA) jika dianggap tidak menguntungkan.

3. Naikkan tarif barang impor dari China

Untuk rencana satu ini, Trump memiliki rencana yang cukup ekstrim. Trump berencana menaikkan tarif impor barang yang berasal dari negara-negara yang selama ini menjadi partner dagang terbesar AS, seperti Mexico dan China. Ia mengusulkan, kenaikkan tarif sebesar 35 persen untuk barang yang berasal dari Mexico dan 45 persen untuk barang-barang yang berasal dari negara Tirai Bambu.

Rencana tersebut menurutnya bisa mendorong para warga AS untuk lebih banyak membeli barang-barang produksi AS. Artinya, jika rencana tersebut terjadi, warga AS harus membayar US$135 untuk setiap satu unit televisi asal Mexico yang semula berharga US$100.

Rencana Trump ini langsung mendapat kritik dari Hillary. Ia mengatakan, kebijakan tersebut bisa memicu perang dagang yang menyulitkan produsen AS berkompetisi di level global.

4. Janjikan 25 juta lapangan kerja baru

Untuk urusan lapangan kerja, kedua kandidat telah berjanji untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi para warga AS, meskipun saat ini angka pengangguran di AS telah mecapai 4,9 persen dan berada di titik terendahnya sejak awal tahun.

Ia menginginkan untuk setiap 1 persen pertumbuhan PDB bisa menciptakan 1,2 juta lapangan kerja baru. Dalam kurun waktu 10 tahun ia berharap, sebanyak 25 juta warga AS bisa mendapatkan pekerjaan baru.

Trump berpikir mendorong pembangunan infrastruktur, memangkas defisit
perdagangan, menurunkan tarif pajak serta memangkas sejumlah peraturan bisa menjadi insentif bagi perusahaan agar lebih mudah merekrut karyawan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER