Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melihat kondisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tengah anjlok sifatnya hanya sementara sembari menunggu kepastian langkah-langkah kebijakan yang akan diambil oleh pemenang dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS).
Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam membenarkan, pihaknya ikut dipanggil Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kemarin sore bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dengan pelemahan IHSG dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Namun ia menegaskan, bukan hanya harga saham BBRI yang terkena koreksi, melainkan juga beberapa saham emiten lainnya, seperti emiten-emiten blue chip yang juga melemah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami lihat ini bukan hanya Bank BRI yang mengalami penurunan, tetapi juga semua saham itu kan mengalami penurunan," ungkap Asmawi, Selasa (14/11).
Selain itu, tak hanya bursa saham Indonesia yang mengalami penurunan saat ini. Bursa saham di beberapa negara lainnya pun ikut melemah imbas kemenangan Donald Trump. Sehingga, Asmawi yakin, sifat pelemahan bursa saham dalam negeri dan beberapa kawasan lainnya pun hanya bersifat sementara.
"Ini sambil menunggu situasi misalnya apakah benar atau akan seberapa besar dampak pengaruh pilpres AS, rencana-rencana dia ada tapi kan belum direalisasikan. Kami akan menunggu misalnya pemilihan kabinet pemerintahan Trump juga kan belum," papar Asmawi.
Sebagai informasi, IHSG hari ini ditutup melemah tipis 37,23 poin (0,72 persen) ke level 5.078. Sementara, IHSG kemarin sore masih ditutup negatif sebesar 2,22 persen ke level 5.115.
Sementara, saham Bank BRI pada hari ini ditutup di level Rp11.025 atau turun 100 poin (0,90 persen). Adapun, harga saham Bank BRI pada perdagangan kemarin ditutup pada harga Rp11.125 per lembar.