IHSG Melonjak 2,1% Meski Investor Asing Lakukan Aksi Jual

Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (16/11), ditutup naik 106,96 poin (2,1 persen) ke level 5.185 setelah bergerak di antara 5.112-5.201.

Sementara di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah ditutup menguat ke Rp13.345 per dolar AS, atau naik 24 poin (0,18 persen) setelah bergerak di kisaran Rp13.318-Rp13.415.

Analis BNI Securities Thendra Crisnanda mengatakan penurunan IHSG sebelumnya disebabkan oleh sikap wait and see investor asing dalam mencermati kebijakan ekonomi yang akan diambil pemerintah baru AS, serta dampaknya pada negara berkembang, dan tren penguatan dolar AS terhadap mata uang negara berkembang.

"IHSG mengalami rebound ditopang oleh positifnya data neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus senilai US$1,21 miliar atau lebih tinggi dari konsensus di angka US$1,03 miliar," katanya.

RTI Infokom mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp9,69 triliun dengan volume 11,24 miliar lembar saham. Sementara, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp608,2 miliar.

Sebanyak 244 saham naik, 73 saham turun, dan 85 saham tidak bergerak. Sementara semua sektor menguat. Penguatan terbesar dialami oleh sektor pertambangan yang melemah sebesar 3,32 persen.

Pilihan Redaksi Matahari Dept. Store Siapkan Rp590 Miliar ke MatahariMall.com Untung Kurs, Indosat Raup Laba Bersih Rp845 Miliar Karena Perpres, Hutama Karya Enggan IPO

Dari Asia, mayoritas indeks saham bergerak menguat. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik sebesar 1,1 persen, indeks Kospi di Korsel naik sebesar 0,62 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong turun sebesar 0,19 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa bergerak melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,11 persen, indeks DAX di Jerman turun 0,09 persen, dan indeks CAC di Perancis naik 0,21 persen. (gir)