Jakarta, CNN Indonesia -- Profesi sebagai tenaga pemasar (agen) asuransi jiwa semakin digandrungi masyarakat. Kesadaran masyarakat yang masih rendah akan produk asuransi menuntut industri asuransi semakin gencar merekrut tenaga pemasar untuk menjual produk asuransi.
Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, ada peningkatan sebesar 16,3 persen jumlah agen asuransi jiwa berlisensi di Indonesia.
"Jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi tumbuh 16,3 persen menjadi 520.281 orang atau meningkat dibanding kuartal yang sama tahun lalu dengan jumlah tenaga pemasar 447.407 orang," ujarnya, Jumat (18/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nini merinci, dari total 520.281 tenaga pemasar asuransi jiwa tersebut, sebanyak 90,7 persen atau 471.667 agen menjual produk melalui jalur distribusi keagenan. Sementara, jumlah tenaga pemasar dari saluran bancassurance (produk asuransi yang dilego melalui kerja sama dengan bank mitra) sebanyak 26.020 orang dan 22.594 tenaga pemasar yang melego produk lewat saluran alternatif.
"Hal ini menunjukkan profesi sebagai tenaga pemasar asuransi jiwa sudah menjadi profesi pilihan yang semakin diminati. Kami juga terus meningkatkan jumlah agen asuransi berlisensi sebagai kunci edukasi pentingnya memiliki asuransi," kata Nini.
Untuk tahun ini, ia melanjutkan, AAJI menargetkan bisa menambah 700.000 agen asuransi jiwa. Jumlah ini terpaut jauh dengan target agen oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sebanyak 10 juta. Namun, harap dicatat, target itu berlaku untuk semua agen asuransi, baik jiwa maupun umum, termasuk asuransi syariah.
Di samping penjualan produk melalui kanal keagenan, Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim menargetkan, distribusi penjualan melalui bancassurance meningkat tahun depan. Per kuartal III, bancassurance memberikan kontribusi sebesar 42 persen dari keseluruhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa atau naik 32 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ia berharap, melalui kontribusi tersebut target pendapatan industri asuransi jiwa tahun depan yang sebesar 20 persen bisa tercapai.
"Memang, kanal bancassurance jalur yang cepat sekali memberikan kontribusi. Kami lihat sekarang kan baru bank BUKU III dan IV yang bisa memasarkan bancassurance. Artinya, buku I dan II belom tercover, kami harus usahakan yang bank buku I dan II ini untuk menjual bancassurance," terang Nini.