Singapore Airlines Kurangi Lima Penerbangan ke Jakarta

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Senin, 21 Nov 2016 15:33 WIB
Pengurangan layanan penerbangan ini akan berlaku mulai 1 Desember 2016 mendatang, sesuai arahan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan.
Maskapai penerbangan asal Singapura, Singapore Airlines, mengurangi layanan terbang menuju Jakarta sebanyak lima kali dalam sepekan. Pengurangan layanan penerbangan ini akan berlaku mulai 1 Desember 2016 mendatang, sesuai arahan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. (AFP PHOTO / Roslan Rahman).
Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan asal Singapura, Singapore Airlines, mengurangi layanan terbang menuju Jakarta sebanyak lima kali dalam sepekan. Pengurangan layanan penerbangan ini akan berlaku mulai 1 Desember 2016 mendatang, sesuai arahan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Juru Bicara Departemen Humas Singapore Airlines Glory Henriette mengungkapkan, perusahan penerbangan tersebut harus mengurangi lima penerbangan dalam sepekan, karena adanya pekerjaan pemeliharaan landasan pacu di Bandara internasional Soekarno Hatta.

"Kelima penerbangan dari Singapura ke Jakarta yang dikurangi adalah SQ962 dan SQ963 pada hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu," ujarnya, seperti dilansir ANTARA, Senin (21/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Glory menyebutkan, selama ini, Singapore Airlines mengoperasikan hingga 63 penerbangan sepekan dari dan menuju Jakarta sejak Juli 2013.

"Singapore Airlines akan secara progresif menghubungi para pelanggan yang telah membuat reservasi pada penerbangan yang terkena dampak pengurangan ini, untuk membantu mereka mendapatkan penerbangan lain. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami para penumpang," terang dia.

Secara terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, pengurangan penerbangan dari Singapura semata-mata karena teknis perbaikan landasan pacu.

"Ini semata-mata karena overlay (pelapisan), mau tidak mau kami antisipasi dengan mengurangi penerbangan," imbuhnya.

Budi menjelaskan, saat ini, memang tengah dilakukan perbaikan landasan pacu di tiga bandara besar, yaitu Soekarno-Hatta Tangerang, Juanda Surabaya dan Ngurah Rai Bali. Upaya ini dilakukan agar lebih banyak pesawat berbadan lebar (wide body) bisa mendarat di kemudian hari.

Dengan demikian, sambung dia, upaya ini diharapkan bisa menambah kapasitas dengan mengangkut lebih banyak penumpang. Namun, tidak mengambil banyak frekuensi penerbangan yang selama ini sangat padat dengan menggunakan pesawat berbadan sempit (narrow body).

"Kami tahu sekarang ini Surabaya dan Bali banyak pesawat kecil (narrow body). Ini tidak produktif. Kami harapkan penerbangan melakukan konsolidasi menggunakan pesawat berbadan lebar," tutur Budi.

Karena itu, ia mendorong agar penerbangan dari dan ke luar negeri juga menggunakan pesawat berbadan lebar untuk menambah kapasitas ruang udara. "Ruang udara sangat dibutuhkan, sementara suplai (ketersediaan) kita terbatas," katanya.

Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmodjo mengatakan, saat ini, tengah dilakukan pengerjaan perbaikan landasan pacu Utara Bandara Soekarno-Hatta, yaitu pengerasan lapisan bawah.

"Overlay (pelapisan) sudah proses, tapi penggelaran aspalnya belum karena tahapannya itu perkerasan dahulu harus diperbaiki bagian bawahnya kira-kira akhir Januari atau Februari baru digelar aspalnya," ucapnya.

Di sisi lain, Djoko bilang, pihaknya harus mengatur penerbangan di landasan pacu Selatan, namun saat ini juga tengah dilakukan pembersihan karet (rubber deposit). "Artinya, kami harus bermain (mengatur) di sini karena landan pacu utara tidak bisa ditutup," tegas dia.

Djoko menambahkan perbaikan landasan pacu Utara dilakukan pada waktu-waktu yang dinilai sepi, yaitu pukul 22.00-05.00 WIB dan akan bertahap dilakukan juga pada landasan pacu Selatan.

"Perbaikan ini harus dilakukan karena usia landasan pacu kita sudah sangat tua, sudah 30 tahun," pungkasnya. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER