Jakarta, CNN Indonesia -- PT Sugih Energy Tbk (SUGI) akan merombak jajaran direksi untuk merestrukturisasi dan memperbaiki tata kelola perusahaan saat ini. Direksi baru perseroan akan diputuskan pada 16 Desember dalam Rapat Umum Pemegang Luar Biasa (RUPSLB) mendatang.
Hal ini disampaikan oleh salah satu pemegang saham Sugih Energy Edward S. Soeryadjaya, sebagai Ketua di Ortus Holdings.
Ia menjelaskan, keputusan dan nahkoda dari restrukturisasi tersebut akan sepenuhnya diberikan kepada Adrian Rusmana selaku Ketua Dana Pensiun (Dapen) Pertamina. Di mana Dapen Pertamina sendiri termasuk pemegang 8 persen saham perseroan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk upaya restrukturisasi ini kami sepakat diantara pemegang saham yang mempunyai suara lebih dari 50 persen untuk mempercayakan kepada Pak Adrian ini, terutama sebagai institusi kami percaya sekali mewakili kekuatan dalam bidang pengelolaan perusahaan minyak dan gas di Indonesia," ungkap Edward, Selasa (22/11).
Edward menjelaskan, lebih dari 50 persen pemegang saham di Sugih Energy telah memberikan kepercayaan kepada Adrian untuk membenahi kondisi perusahaan. Seperti diketahui, saham Sugih Energy sendiri sudah lebih dari dua bulan disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Sugih Energy ini sudah dua bulan terakhir sudah kena suspensi. Jadi kami serahkan kepada Pak Adrian untuk menyampaikan visi misinya yang dianggap baik," imbuh dia.
Sementara, Adrian Rusmana menegaskan, untuk memperbaiki kinerja dari sebuah perusahaan tentunya dibutuhkan kerja sama oleh seluruh pemegang saham, bukan hanya satu. Ia sendiri memerlukan dukungan untuk memberikan keyakinan bahwa Sugih Energy sendiri masih memiliki aset yang menguntungkan.
"Sugih Energy itu memiliki aset yang luar biasa bukan hanya bagi pemegang saham tapi juga stakeholder terkait di mana negara kita juga sangat bergantung dalam produksi minyak dan gas ke depan," jelas Ardian.
Ia berharap saham Sugih Energy nantinya dapat segera diperdagangkan kembali. Namun, karena RUPSLB baru akan diselenggarakan 16 Desember mendatang, ia belum dapat menargetkan secara pasti kapan saham Sugih bisa diperdagangkan kembali.
"Secepatnya, pokoknya secepatnya," tegas dia.
Sekadar informasi, saham Sugih Energy telah disuspensi sejak 19 Agustus lalu, kemudian diperpanjang pada 23 Agustus, dan kembali diperpanjang pada 17 Oktober kemarin. Saham Sugih Energy disuspensi pada 19 Agustus dan dilanjutkan pada 23 Agustus karena terjadinya penurunan harga kumulatif yang signifikan.
Sementara, Saham Sugih kembali dilanjutkan suspensinya pada 17 Oktober lalu disebabkan belum memenuhi kewajibannya sebagai anggota pasar modal seperti membayar biaya pencatatan tahunan atau
annual listing fee (ALF). Selama belum dibayarkan, maka BEI belum akan melepas suspensi tersebut.
Perusahaan sendiri belum menyerahkan laporan keuangan kuartal III hingga saat ini. Namun, jika melihat dari kinerja kuartal II 2016, pendapatan perusahaan tumbuh tipis menjadi US$2,81 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya US$2,73 juta. Sementara, rugi bersih perusahaan meningkat tajam menjadi US$3,14 juta dari sebelumnya yang hanya US$320,35 ribu.