Potensi Capital Outflow Menguat, IHSG Tertekan

Dinda Audriene Mutmainah | CNN Indonesia
Kamis, 24 Nov 2016 08:08 WIB
IHSG bergerak dalam rentang support 5.180 dan resisten 5.230. Saham pertambangan diperkirakan masih menjadi penopang laju IHSG hari ini.
IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 5.180 dan resisten 5.230. Saham pertambangan diperkirakan masih menjadi penopang laju IHSG hari in, Kamis (24/11). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Sentimen positif pergerakan ekonomi Amerika Serikat yang berimbas pada peningkatan modal asing keluar dari dalam negeri (capital outflow) dikhawatirkan membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tertekan pada perdagangan hari ini, Kamis (24/11).

Tadi malam, pasar saham global bergerak bervariasi. Indeks saham di Uni Eropa, mulai dari Eurostoxx terkoreksi 0,4 persen di 3.032,14. Sementara, Di Wall Street, indeks saham DJIA mencatatkan level tertinggi baru di level 19.083,18 menguat 0,3 persen, dan indeks S&P menguat tipis 0,1 persen di level 2.704,72, indeks Nasdaq terkoreksi 0,11 persen menjadi 5.380,68.

"Pasar merespon positif data ekonomi AS, seperti durable goods order Oktober naik 4,8 persen secara bulanan, indeks Flash Manufacturing PMI di posisi 53,9 (di atas estimasi 53,6 dan bulan sebelumnya 53,4)," ujar David Sutyanto, Kepala First Asia Capital dalam risetnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Data-data ekonomi tersebut mengindikasikan perekonomian AS bergerak positif, dan semakin mendekati rencana The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya jelang akhir tahun nanti.

Sementara, kemarin, perdagangan di dalam negeri menguat 0,14 persen ke level 5.211. Saham tambang, perkebunan, dan perdagangan masih ramai dilanda aksi beli seiring sentimen rally harga komoditasnya. Namun, sejumlah saham sektoral yang sensitif interest rate bergerak secara konsolidasi cenderung koreksi.

"Pergerakan pasar saham masih terus dibayangi resiko pasar emerging market, resiko pelemahan rupiah, termasuk kenaikan yield obligasi yang dipicu keluarnya arus dana asing," terang dia.

Menurut David, rupiah berpotensi terus melemah terhadap dolar AS. Kondisi tersebut membuat pasar saham akan bergerak bervariasi dalam rentang konsolidasi menyusul meningkatnya resiko capital outflow.

Ia memprediksi, IHSG bergerak dalam rentang support 5.180 dan resisten 5.230. Saham pertambangan dan logam diperkirakan masih dapat menjadi penopang laju IHSG hari ini.

Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang meramal, IHSG hari ini terkoreksi seiring dengan pelemahan rupiah yang diprediksi anjlok hingga Rp13.600 per dolar AS. Selain itu, turunnya harga emas sebesar 1,84 persen dan batu bara sebesar 1,17 persen juga menjadi sentimen negatif.

"IHSG begerak dalam rentang support 5.154 dan resisten 5.238. Sementara, untuk nilai tukar rupiah diprediksi bergerak dalam rentang harga Rp13.390 hingga Rp13.580 per dolar AS," katanya. (bir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER