Bank Indonesia Sudah Prediksi #RushMoney2511 Cuma Ilusi

CNN Indonesia
Jumat, 25 Nov 2016 18:39 WIB
Gubernur BI Agus Martowardojo menegaskan nasabah memiliki kepercayaan yang besar terhadap sistem perbankan di Indonesia.
Gubernur BI Agus Martowardojo menegaskan nasabah memiliki kepercayaan yang besar terhadap sistem perbankan di Indonesia. (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Surabaya, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) telah memprediksi bahwa aksi tarik uang tunai ramai-ramai di bank (rush money) pada tanggal 25 November tidak akan terjadi.

Rush money tidak pernah kami hitung bahwa itu akan terjadi, karena itu suatu ungkapan di media sosial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tutur Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo usai menghadiri acara diskusi publik di Hotel Shangri-la Surabaya, Jumat (25/11).

“Ke depan, jangan sampai ada provokasi seperti itu lagi,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada waktu provokasi itu beredar, Agus tidak menganggapnya sebagai suatu masalah. Karenanya, pihaknya tidak ingin membesarkan hasutan tersebut.

“Kami tidak ingin isu itu masuk dalam pikiran rakyat Indonesia karena kalau isu itu dibaca oleh masyarakat yang tidak kuat latarbelakangnya,nanti bisa ikut-ikutan,” tambahnya.

Agus menegaskan bahwa nasabah memiliki kepercayaan yang besar kepada sistem perbankan di Indonesia. Perbankan Indonesia mampu mengamankan total dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan pribadi yang mencapai Rp2.500 triliun.

“Kepercayaan terhadap perbankan tinggi karena perbankan kita tidak ada masalah. Permodalannya 23 persen, rasio kredit bermasalah nettonya 1,5 persen, jauh di bawah 5 persen. Selain itu, bank sentral selalu siap untuk berada di pasar,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati berharap provokator yang menyebarkan ajakan yang tidak beranggung jawab itu ditindak tegas. Pasalnya, hasutan tersebut berpotensi mengganggu kepentingan masyarakat umum.

“Saya berharap mereka yang melakukan penghasutan seperti itu ditindak secara tegas karena mereka melakukan ancaman terhadap kepentingan masyarakat bersama,” tutur Sri Mulyani, Senin (21/11) lalu.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigjen Bareskrim Polri Agung Setya mengungkapkan, pihak kepolisian telah melacak sebanyak 70 akun media sosial yang diduga kuat melakukan provokasi dengan menyebarkan isu terkait rush money.

"Kami sudah mengidentifikasi penyebar isu rush money. Polri bersama BI dan Otoritas Jasa Keuangan juga sudah berdiskusi untuk melihat secara objektif kondisi perbankan kita. Semua yang disebarkan dalam isu rush money sangatlah tidak tepat," ujar Agung usai rapat koordinasi dengan BI dan OJK di gedung Bareskrim, Senin (21/11) lalu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER