Jakarta, CNN Indonesia -- Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (DJBC Kemenkeu) sudah hampir satu tahun menjalin kerjasama pengawasan perairan dengan Jabatan Kastam Diraja Malaysia, otoritas kepabeanan dari negara tetangga tersebut.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi menyebut operasi Patroli Terkoordinasi Kastam Indonesia Malaysia (Operasi PATKOR KASTIMA) yang digelar dalam dua tahap pada tahun ini, berhasil mencegah kerugian negara dari masuknya barang-barang selundupan asal Malaysia, demikian pula sebaliknya.
Heru mencatat operasi PATKOR KASTIMA 22A tahap I yang digelar 7-21 September 2016 sepanjang Selat Malaka, mulai dari Perairan Batam hingga Perairan Kuala Langsa Malaysia telah mencegah kerugian negara senilai Rp1,87 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pada periode pertama, telah berhasil dilakukan 12 kali penindakan. Terdiri dari delapan kapal penyelundup bawang merah dengan total barang bukti sebanyak 147 ton bawang merah, satu kapal membawa 51 orang TKI (
human trafficking), serta tiga kapal membawa barang campuran tanpa dilengkapi dokumen PPFTZ-01,” kata Heru, dikutip Senin (28/11).
Sementara di periode ke dua telah berhasil dilakukan penindakan sebanyak 20 kali dengan pelanggaran yang beragam. Menurut Heru ada delapan kapal ditegah karena memuat barang tanpa dilengkapi dokumen PPFTZ-01, 11 kapal ditegah karena memuat dokumen tanpa dilengkapi dokumen kepabeanan serta 1 kapal membawa 42 Orang TKI (
human trafficking).
Sementara dari angkutan komoditas, yang ditegah merupakan jenis barang campuran, peralatan elektronik, bahan bangunan, kayu bakau dan kayu nireh, besi dan bawang. Saat ini pelanggaran-pelanggaran yang telah berhasil dilakukan penindakan pada dua periode Patroli tersebut sudah dalam proses penelitian lebih lanjut.
“Nilai total barang bukti ditaksir sebesar Rp2,09 miliar dengan penyelamatan potensi kerugian negara sebesar Rp622,01 juta,” jelasnya.
Heru berharap kerjasama dengan otoritas Bea dan Cukai Malaysia bisa dilanjutkan, untuk menciptakan keamanan jalur lalu lintas kapal internasional di mana selat Malaka merupakan salah satu jalur terpadat sehingga isu keamanan menjadi perhatian seluruh negara di dunia.