Bank Mandiri Guyur Anak Usaha Rp257 Miliar Lewat Rights Issue

CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2016 05:48 WIB
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, penambahan modal tersebut setara dengan pembelian saham baru sebesar 159,94 juta saham.
Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, penambahan modal tersebut setara dengan pembelian saham baru sebesar 159,94 juta saham. (CNN Indonesia/Yuliyanna Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menambah modal anak usahanya PT Bank Mandiri Taspen Pos (Bank Mantap) sebesar Rp257,03 miliar melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, penambahan modal tersebut setara dengan pembelian saham baru sebesar 159,94 juta saham. Hal ini juga otomatis menambah kepemilikan saham Bank Mandiri dalam Bank Mantap menjadi 59,44 persen dengan total 742,43 juta saham.

Sebelum transaksi terjadi, kepemilikan saham Bank Mandiri terhadap Bank Mantap hanya 582,48 juta saham atau setara dengan 58,25 persen dari total keseluruhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya Bank Mandiri, PT Taspen turut menambahkan permodalannya dalam Bank Mantap sebesar Rp143,1 miliar dengan membeli saham baru Bank Mantap sebanyak 89,05 juta saham. Dengan demikian, kepemilikan saham PT Taspen bertambah menjadi 23,3 persen dari semula yang hanya 20,2 persen.

Rohan menjelaskan, Bank Mantap menerbitkan 249 juta saham baru senilai Rp1.607 per saham. Melalui penerbitan rights issue, Bank Mantap mendapat total tambahan modal baru sekitar Rp400 miliar.

Penerbitan rights issue ini mengubah komposisi kepemilikan saham secara keseluruhan. Jika Bank Mandiri dan Taspen menambah kepemilikan sahamnya, maka pemilik saham lainnya seperti Pos Indonesia berkurang menjadi hanya 16,17 persen dari sebelumnya 20,2 persen, kemudian pemegang saham ritel bernama I.B Putra Jandana yang kepemilikannya berkurang menjadi 0,56 persen dari 0,70 persen, dan I Made Madia menjadi 0,52 persen dari 0,65 persen.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER