Citibank Lego Reksa Dana Racikan Mandiri Investasi

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Rabu, 30 Nov 2016 13:30 WIB
Produk reksa dana itu dinilai tepat dengan momentum volatilitas pasar keuangan usai pesta demokrasi rakyat Amerika Serikat (AS).
Citibank Indonesia melego produk reksa dana berdenominasi dolar berprinsip syariah racikan PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi), Rabu (30/11). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Citibank Indonesia melego produk reksa dana berdenominasi dolar berprinsip syariah racikan PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi). Produk bertajuk Mandiri Global Sharia Equity Dollar tersebut dinilai tepat dengan momentum volatilitas pasar keuangan usai pesta demokrasi rakyat Amerika Serikat (AS).

Seperti diketahui, sentimen hasil pemilihan presiden AS yang menunjuk Donald Trump sebagai pengganti Barrack Obama sempat mendorong aliran dana asing keluar (capital outflow) dari negara-negara berkembang atau emerging market ke portfolio investasi AS.

Direktur Utama Mandiri Investasi Muhammad Hanif mengatakan, kondisi ini dianggap menjadi peluang emas bagi para pemegang reksa dana syariah global yang mayoritas portfolio investasinya ditaruh di AS dan Eropa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemungkinan, pasar keuangan di AS akan menguat tahun depan, termasuk underlying Mandiri Global Sharia Equity Dollar, di mana 60 persen portfolio kami investasikan di Amerika, sebagian di Eropa dan Asia," ujarnya, Rabu (30/11).

Di samping itu, penerbitan reksa dana syariah global juga menawarkan alternatif bagi nasabah yang ingin menempatkan dananya dalam instrumen investasi bernilai dolar AS. Selama ini, menurut Hanif, pilihan instrumen investasi di Indonesia yang minim kerap membuat nasabah sulit memilih instrumen untuk menempatkan dananya yang bernilai dolar.

"Hampir 70 persen investasi dalam bentuk dolar itu ditempatkan dalam bentuk deposito, selebihnya ada di obligasi. Sementara, negara lain investasi dalam bentuk dolar yang ditaruh di deposito itu sudah kurang dari 50 persen," terang Hanif.

Bagi bank, di samping menambah basis nasabah, menawarkan produk reksa dana dari manajer investasi yang bermitra dengannya juga mampu menggenjot pendapatan berbasis komisi (fee based income). Ujung-ujungnya, menambah tebal kantong bank.

Dalam periode enam bulan, Mandiri Investasi menargetkan mampu menjual hingga US$20-25 juta melalui Citibank. Hanif menyebut target tersebut cenderung konservatif, mengingat kondisi pasar keuangan diprediksi masih mengalami volatilitas hingga di 2017 mendatang.

"Karena kami juga harus lihat volatilitas cukup tinggi, walaupun instrumen dolar itu banyak dibutuhkan. Tetapi, kami juga harus hati-hati jangan sampai terlalu agresif," pungkasnya. (bir/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER