Industri Reksa Dana Kelola Investasi Rp320 T Hingga September

Dinda Audriene | CNN Indonesia
Rabu, 26 Okt 2016 13:29 WIB
Namun, tren kenaikan IHSG membuat calon investor reksa dana merasa ketinggalan momentum untuk investasi sehingga memilih menunggu terjadinya kontrasi.
Seorang investor pasar modal mengkalkulasi strategi investasinya. Namun, tren kenaikan IHSG membuat calon investor reksa dana merasa ketinggalan momentum untuk investasi sehingga memilih menunggu terjadinya kontrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) mencatat total dana kelolaan industri reksa dana hingga September 2016 mencapai Rp320 triliun.

Ketua APRDI Denny R. Thaher menuturkan, reksa dana saham mendominasi sekitar 40-45 persen dari total dana kelolaan industri reksa dana secara nasional. Menurutnya, pencapaian tersebut sejalan dengan optimisme pertumbuhan industri sebesar 5 persen pada tahun ini.

Namun, lanjutnya, sampai saat ini masih banyak investor yang kerap melakukan pencairan (redemption) reksa dana. Hal itu menjadi tantangan bagi industri reksa dana untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada investor mengenai skema investasi jangka panjang ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang ada yang tipenya trading, begitu indeks naik, dia narik. Tapi itu yang harus kami edukasi bahwa ini tuh jangka panjang. Mungkin pemahaman itu yang kami kira kurang tepat untuk di reksa dana," jelasnya, Rabu (26/10).

Ia menilai, investasi pada reksa dana saham masih berpotensi meningkat mengikuti tren kenaikan imbal hasil saham. Meskipun risikonya lebih tinggi, reksa dana saham diyakini akan memberikan imbal hasil yang jauh melampaui produk-produk reksa dana lainnya.

Sementara itu, Direktur Utama Panin Asset Manajemen Rudiyanto mengungkapkan, perusahaannya menargetkan dana kelolaan sekitar Rp15 triliun - Rp16 triliun pada tahun ini. Namun, ia kurang percaya diri target tersebut dapat tercapai jika melihat investasi reksa dana yang sedang sulit untuk tumbuh.

Pasalnya, kata Rudiyanto, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai acuan dari reksa dana saham baru mulai naik pada pertengahan tahun ini. Alhasil, banyak investor yang merasa ketinggalan momentum untuk membeli reksa dana karena indeks dianggap sudah terlalu ketinggian.

"Orang mau masuk sudah tinggi, jadi orang tunggu koreksi lagi. Untuk Januari sampai Mei masih di sana-sana saja," ungkap Panin

Meski demikian, ia mengakui ada kenaikan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) Panin sejak pertengahan tahun, di mana per September nilainya sebesar Rp10 triliun. Dana kelolaan tersebut sebagian besar ditempatkan dalam produk reksa dana saham, yakni sekitar 80 persen atau Rp7,9 triliun.

Menurutnya, masih banyak investor yang menunggu waktu yang tepat untuk berinvestasi karena mempertimbangkan berbagai sentimen eksternal, antara lain menunggu hasil Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS) pada November mendatang.

"Pertengahan tahun sampai sekarang sudah mulai naik tapi masih tunggu waktu, jadi orang tunggu dulu deh, kalau waktunya pas orang akan masuk lagi. Dengan adanya amnesti pajak," jelasnya. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER