Jokowi Heran, Kunjungan Turis Indonesia Kalah dari Malaysia

Christine Novita Nababan | CNN Indonesia
Kamis, 01 Des 2016 16:02 WIB
Saat ini, Malaysia mampu menggaet 24 juta wisatawan, dan Thailand 29,8 juta. Sementara, Indonesia kurang dari 9 juta.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keseriusannya untuk menggaet wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang pada tahun 2019 mendatang. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan keseriusannya untuk menggaet wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang pada tahun 2019 mendatang. Pertumbuhan itu terbilang fantastis, mengingat jumlah wisatawan mancanegara tahun lalu hanya 9 juta orang.

Jokowi meminta, Menteri Pariwisata untuk menggandakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tersebut. Pasalnya, jumlah wisatawan mancanegara yang mengunjungi Indonesia relatif lebih sedikit jika dibandingkan negara tetangga, yaitu Thailand dan Malaysia.

Saat ini, Thailand berhasil menggaet 29,8 juta wisatawan, sedangkan Malaysia sebanyak 24 juta wisatawan per tahunnya. Jokowi mengaku heran, pelancong yang mampir ke dua negara tersebut lebih banyak dibanding Indonesia. Padahal, destinasi wisata Indonesia lebih banyak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya targetkan 2019 (jumlah wisatawan) harus sudah mencapai dua kali lipat, yaitu lebih dari 20 juta orang. Karena, Malaysia 24 juta, Thailand terakhir saja sudah 29,8 juta wisatawan. Padahal, destinasi dan lokasi kita jauh lebih baik dan banyak. Tapi, hanya 9 juta wisatawan," ujarnya, Kamis (1/12).

Salah satu langkah demi menuju angka 20 juta wisatawan, Jokowi menyarankan, dengan mengembangkan lokasi wisata unggulan. Menurutnya, saat ini, pemerintah tengah merancang 10 destinasi wisata baru yang siap menarik minat wisatawan.

"Karena juga pemerintah sekarang memang sedang mengembangkan 10 destinasi wisata baru, baik yang berada di Danau Toba, Wakatobi, Pulau Komodo, Labuan Bajo, dan Mandalika. Saya kira dengan pengembangan pariwisata ini, kami harapkan, target 2019 tercapai," terangnya.

Di samping itu, ia juga meminta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mengakomodasi dan mempercepat realisasi investasi di sektor pariwisata. Soalnya, banyak sekali investor yang datang kepadanya menanyakan tentang prospek bisnis pariwisata di Indonesia.

"Investor yang bertanya soal pariwisata, artinya juga akan masuk ke sisi properti. Karena yang datang banyak juga pemilik hotel dan properti besar. Saya minta kepada BKPM untuk memberikan perhatian khusus investasi sektor swasta di sini," imbuhnya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara hingga kuartal III 2016 sebesar 8,36 juta. Realisasi ini tercatat sebanyak 69,67 persen dari target Kementerian Pariwisata sepanjang tahun yang sebesar 12 juta. (bir/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER