Taksi Express Ditinggalkan Dua Direktur dan Empat Komisaris

CNN Indonesia
Jumat, 02 Des 2016 15:58 WIB
Pengunduran diri dilakukan sebelum digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) perusahaan taksi nasional tersebut.
Pengunduran diri dilakukan sebelum digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) perusahaan taksi nasional tersebut. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak dua direksi dan empat komisaris perusahaan taksi nasional Express Transindo Utama Tbk (TAXI) atau taksi Express mengajukan pengunduran diri sebelum digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).

Enam direksi tersebut antara lain, Direktur Utama Daniel Podiman, Direktur Keuangan David Santoso, Komisaris Utama Tan Tjoe Liang, Komisaris Darjoto Setyawan, Komisaris S.Y. Wenas serta Komisaris Independen Paul Capelle.

Pengunduran diri tersebut disampaikan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida dan dipublikasikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia. Pengunduran diri secara aktif akan berlaku pada 19 Januari 2016 mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang masalah antar waktu saja, jabatannya sudah lima tahun, dan kita rencananya akan masukkan pengunduran diri ini ke dalam RUPS LB Januari nanti," ujar David Santoso kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/12).

Merujuk kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik, jabatan sebagai direksi maupun komisaris secara otomatis akan non aktif sejak surat pengunduran diri tersebut secara resmi ditujukan kepada OJK.

David menampik aksi undur diri yang dilakukan para direksi dan komisaris berkaitan dengan kinerja Express sebagai taksi konvensional yang semakin tertekan sejak hadirnya armada taksi berbasis online.

"Hal ini biasa, namanya juga persaingan. Semoga Direksi yang baru mampu memberikan pelayanan lebih baik dan memberikan angin segar, karena mereka juga pasti orang-orang yang berpengalaman bukan orang-orang baru," ujar David.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2016, Express tercatat menderita rugi sebesar Rp81,8 miliar. Perolehan tersebut berbanding terbalik dengan kuartal III tahun lalu yang masih mampu menyerok laba bersih Rp11,07 miliar. Pemicunya tidak lain akibat pendapatan perusahaan yang turun 28,95 persen menjadi Rp512,57 miliar dari sebelumnya Rp721,4 miliar.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER