Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta skema khusus dan detail pengalokasian kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian untuk tahun depan. Ia menekankan, KUR tahun depan ditargetkan bertahan pada Rp100 triliun-Rp120 triliun.
"Saya minta dibuatkan skema khusus alokasi KUR sektor pertanian yang jadi prioritas karena saya lihat skema sekarang masih bersifat umum," kata Jokowi di Kantor Presiden, Selasa (6/12).
Ia mengatakan, berdasarkan informasi yang diterima hingga 31 Juli 2016, KUR yang disalurkan ke sektor pertanian dan kehutanan hanya 15 persen. Sementara sektor ritel lebih banyak memanfaatkan fasilitas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini berpendapat, skema khusus KUR sektor pertanian dibutuhkan sebab KUR menjadi sarana peningkatan akses pemodalan petani, seperti mengembangkan alat-alat pertanian.
"Saya ingin agar koperasi di desa digiatkan dan difokuskan kembali untuk salurkan KUR sektor pertanian," tegasnya.
Hal ini nantinya mempengaruhi optimalisasi lahan pertanian dan pembukaan lahan-lahan pertanian baru. Sehingga, produksi pertanian diharapkan meningkat dan swasembada pangan Indonesia tercapai.
Ia menyebutkan, 36,8 juta hektar lahan pertanian saat ini belum dimanfaatkan maksimal. Seperti 5,2 juta hektar ladang dan 12,1 juta hektar kebun masih perlu dibuatkan kantong air atau embung. Irigasi di 4,1 juta hektar sawah juga masih perlu perbaikan.
Sehingga, Jokowi meminta sumber air seperti normalisasi sungat, perbaikan saluran imigrasi primer dan sekunder, termasuk membangun kantong air dilakukan.