Pertamina Tunjuk Wika Garap Konstruksi Kilang Balikpapan

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Kamis, 08 Des 2016 18:05 WIB
Wika memperoleh kontrak Rp552,45 miliar untuk menggarap pengembangan kapasitas produksi kilang Balikpapan milik Pertamina.
Wika memperoleh kontrak Rp552,45 miliar untuk menggarap pengembangan kapasitas produksi kilang Balikpapan milik Pertamina. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan PT Pertamina (Persero) merangkul PT Wijaya Karya Tbk (Wika) untuk menggarap pekerjaan penyiapan area pembangunan proyek revitalisasi (refinery development master plan/RDMP) kilang unit V Balikpapan di Kalimantan Timur dan pembangunan jetty konstruksi baru akan menguntungkan negara.

“Pertamina dan Wika bisa menciptakan nilai tambah bagi negara. Meski bisnis utamanya bukan di kilang, saya yakin pasti bisa ditangani Wika,” kata Komaidi Notonegoro, pengamat energi dari Reforminer Institute di Jakarta, Kamis (8/12).

Menurut Komaidi, Wika harus menunjukkan kinerja yang baik dalam proyek kilang Balikpapan sehingga diharapkan bisa dilanjutkan untuk proyek RDMP lainnya. Selain Kilang Balikpapan, Pertamina juga akan merevitalisasi tiga kilang lainnya, yakni Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Kilang Dumai di Riau, dan Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk revitalisasi Kilang Cilacap, Dumai dan Balongan, Pertamina akan menggandeng Saudi Aramco. Sementara untuk Kilang Balikpapan, Pertamina menggarapnya sendiri tanpa bermitra dengan perusahaan lain.

Suradi, Sekretaris Perusahaan Wika mengatakan, perusahaannya ditetapkan sebagai pemenang lelang pekerjaan penyiapan area pembangunan proyek RDMP refinery unit V Balikpapan dan pembangunan jetty konstruksi baru berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi yang dilakukan Pertamina sesuai surat bernomor 025/LPJ/RDMP-RP/2016 pada 1 November 2016.

“Nilai proyek yang diperoleh Wika sebesar Rp552,45 miliar. Kami mengharapkan agar proyek ini dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, berkualitas, dan nol kecelakaan untuk mendukung pembangunan secara fisik proyek RDMP RU V Balikpapan," kata Suradi.

Setelah kesepakatan dengan Wika dibuat, Pertamina meminta pembangunan infrastruktur kilang bisa dimulai akhir Juli 2017 dan rampung akhir September 2019. Kilang Balikpapan saat ini memiliki kapasitas 260 ribu barel per hari (bph). Dengan adanya revitalisasi kapasitas kilang akan meningkat sebesar 100 ribu bph menjadi 360 ribu bph.

Rachmad Hardadi, Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina menjelaskan, selain menambah kapasitas produksi, Pertamina juga ingin memperbanyak varian produk yang bisa dihasilkan kilang Balikpapan.

Saat rampung kilang Balikpapan akan mampu mengolah bahan bakar minyak (BBM) dengan research octane number (RON) di atas 92 dan mampu memproduksi BBM dengan standar kualitas euro 5.

“Produk utamanya nanti bisa produksi gasoline RON 92 ke atas. Pada akhirnya ada standar bisa mengolah bahan bakar dengan standar euro 5 di tahap kedua. Untuk tahap pertama masih euro 2,” jelas Rachmad. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER